Suporter Futsal Kahuripan Cup 2020 Tidak Pakai Masker

Regional, TASIKMALAYA: Antusias suporter Futsal Kahuripan Cup 2020 semakin bertambah dan terus mendukung mengantarkan tim kebanggaannya bermain dengan baik. Masalah kalah atau menang itu sudah biasa yang penting menjunjung sportivitas.

Perjuangan belum usai, laju penentuan kejuaraan semakin mengerucut. Semakin menemukan siapa jawara dalam turnamen Futsal Kahuripan Cup 2020.

Bacaan Lainnya

Hawa suporter Futsal Kahuripan Cup 2020 dan pemain semakin memanas, perjuangan memperebutkan trophy. Sejumlah hadiah semakin di depan mata bagi mereka yang tetap menang dan maju ke babak selanjutnya.

Sadar atau tidak, diluar dari jalannya pertandingan hal tersebut cukup menjadi kekhawatiran, mengingat balada wabah pandemi masih belum usai. Artinya kita masih punya kewajiban untuk melindungi diri sendiri dengan mentaati protokol kesehatan.

Mengabaikan Protokol Kesehatan

Namun, sangat disayangkan event yang cukup banyak diminati oleh masyarakat ini masih rendah kesadarannya dalam mematuhi protokol kesehatan.

Apalagi kalau melihat skema pola penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Keluharan Kahuripan masih ditandai dengan tinta merah dan bisa dikatakan itu adalah posisi yang belum aman. Berdasarkan data dari Instagram Kominfo Pemkot Tasikmalaya, ada 9 kasus dari 150 kasus aktif yang masih ditangani tenaga kesehatan Kota Tasikmalaya.

Benar saja, masih ditemukan sejumlah suporter di tribun dan pengunjung area lapangan futsal Siliwangi Centre yang tidak menggunakan masker. Mereka juga lupa menjaga jarak aman, apalagi cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Padahal fasilitas sudah tersedia di pintu sebelum masuk area lapangan.

D (43), salah satu suporter yang hadir turut mendukung tim jagoannya memberi keterangan. “Saya lupa membawa masker, ah tapi kemarin juga banyak kok yang nggak pakai masker,” ujar D ketika ditemui di lokasi pada Minggu (15/11).

Benar saja, masih banyak di antara mereka yang mengabaikan protokol kesehatan seminim-minimnya mengenakan alat pelindung diri (masker) dan social distancing.

Sangat disayangkan, hal tersebut tidak mendapatkan tindakan tegas dari pihak pengelola lapangan atau dari panitia penyelenggara. Jangan sampai ajang yang sengaja dibuat untuk memperoleh silaturahmi malah  menambah babak baru penyebaran Covid-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *