Regional, TASIKMALAYA: Terjadi gempa di Tasikmalaya pada Minggu (4/12/2022) diduga berasal dari sesar aktif yang belum terpetakan secara resmi sebelumnya.
Namun di manakah sesar aktif itu berada?
Gempa pada Minggu itu tepatnya terjadi pada pukul 04.39 WIB., berpusat di 7,38 Lintang Selatan dan 108,23 Bujur Timur, atau 8 kilometer Tenggara Kota Tasikmalaya dengan kedalaman 19 kilometer.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, ada tiga rentetan gempa di Tasikmalaya. Yakni terjadi pukul 04:34:49 WIB (M2,9), pukul 04:39:54 WIB (M2,8), dan pukul 09:57:36 WIB (M3,0).
Dalam kicauannya di akun media sosial Twitter ia menulis bahwa rentetan gempa yang mengguncang Tasik itu menarik untuk dicermati.
“Rentetan 3 gempa di Tasikmalaya hari ini menarik untuk dicermati,” kicau Daryono pada Senin (5/12/2022).
Dia menulis, gempa dangkal itu dipicu sesar aktif sambil memperlihatkan peta sumber gempa. Bahwa fokus Tasikmalaya sepertinya memang ada struktur sesar arah Baratdaya-Tenggara.
Gempa di Tasikmalaya, Ada Enam Sesar Aktif di Jawa Barat
Berdasarkan hasil kajian dari BMKG, hanya ada enam sesar aktif di Jawa Barat, yakni Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik, dan Sesar Lembang.
Cimandiri merupakan sesar yang sempat ramai belakangan ini, lantaran disebut sebagai dalang di balik gempa dengan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) lalu.
Kemudian untuk penyebab dari gempa yang mengguncang Tasikmalaya, yang paling dekat dari wilayah Tasikmalaya adalah sesar Garsela atau Garut Selatan.
Hanya saja, berbeda dari yang ada, potensi sesar yang Daryono perlihatkan dalam peta Jawa Barat menunjukkan peta garis sesar baru yang memanjang secara diagonal dari utara (Garut) lalu agak menurun ke selatan (Tasikmalaya).
Sehari sebelum gempa Tasik, juga terjadi di Garut dengan M 6,4 pada Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB. Lokasinya berada pada 7.49 LS, 107,58 BT, tepat di 46 kilometer Barat Daya Kabupaten Garut. Kedalamannya 106 Km.
Gempa yang terasa hingga ke Cianjur itu pun ternyata bukan dari Sesar Garsela. BMKG menjelaskan bahwa gempa Garut akibat deformasi dalam slab Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jawa Barat di kedalaman 109 km.
Pihak BMKG juga menegaskan bahwa gempa Garut maupun yang terjadi di Tasikmalaya tidak berhubungan dengan gempa Cianjur.