Travel, GARUT: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmikan tempat wisata Situ Bagendit yang beralamat di Jalan Raya K.H. Hasan Arif Banyuresmi, Kabupaten Garut pada Senin (21/8/2023).
Revitalisasi Objek Wisata Situ Bagendit ini berawal dari kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sana untuk bercukur pada 2020 lalu.
Ketika itu, Kang Emil sebutan akrab Ridwan Kamil, memohon kepada Jokowi untuk merevitalisasi Objek Wisata Situ Bagendit.
Dengan harapan, objek wisata kebanggaan masyarakat Garut ini akan menjadi destinasi kelas dunia yang memukau para wisatawan.
Alhasil, permohonan Kang Emil itu diterima. Dan Presiden pun menggelontorkan anggaran sebesar Rp 87, 75 Miliar bersumber dari APBN.
Pengerjaan revitalisasi Situ Bagendit ini rampung pada 2022 lalu. Kini wajah objek wisata ini semakin indah.
Dalam peresmiannya, Kang Emil mengatakan bahwa Situ Bagendit kini menjadi indah-rupawan. Ia berharap ada pengelolaan yang profesional sehingga akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Garut.
“Hari ini atas nama Presiden Republik Indonesia, Saya meresmikan Objek Wisata Situ Bagendit. Tolong dijaga keindahan dan keasriannya. Dan kelola lah secara profesional,” ujar dia.
Peresmian ini bertempat di Amphitheatre, salah satu arena pertunjukan yang terbuat dari bambu, dengan berkapasitas 500 orang. Tempat tersebut dapat digunakan untuk pertunjukan seni dan budaya.
Pada acara peresmian ini juga hadir Bupati dan Wakil Bupati Garut beserta Forkompinda dan perwakilan dari Kementerian PUPR, BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
Usai acara peresmian Kang Emil berserta rombongan menaiki perahu untuk berkeliling meninjau kawasan wisata Situ Bagendit.
Ridwan Kamil Resmikan Situ Bagendit, Pedagang Khawatirkan Nasibnya Karena Ini
Meski demikian, peresmian megah ini juga memunculkan suara kekhawatiran dari sejumlah pedagang lokal yang merasa nasib usaha mereka terancam.
Sejumlah pedagang lokal yang telah lama menjalankan bisnis mereka di area yang kini direvitalisasi merasa cemas.
Situ Bagendit yang akan dikelola secara profesional berarti bakal ada pihak ketiga yang bakal mengelola objek wisata ini.
Hal tersebut disampaikan salah satu perwakilan pelaku usaha Objek Wisata Situ Bagendit, Jojo Juhana atau sering dipanggil Bah Ajo.
“Tadinya, pas peresmian. Kalau ada sesi tanya jawab. Kami akan curhat ke Pak Gubernur. Kami ingin mempertanyakan nasib kami nanti,” kata dia.
Ajo juga mengungkapkan, pelaku usaha di sini terdiri dari lima desa. Dan 75 persen masyarakatnya bergantung penghidupan di Situ Bagendit.
Kelima desa tersebut antara lain Sukaratu, Sukamukti, Bagendit, Banyuresmi, dan Desa Cipicung.
“Ada 75 kios pedagang, 60 buah rakit yang disewakan. Kemudian, 90 buah mainan Angsa dan ratusan Nelayan pencari ikan. Kalau dikelola swasta, bagaimana nasib kami?,” tanya dia.
Ia berharap, kalaupun nanti dikelola pihak swasta, Abah Ajo memohon agar masyarakat sekitar yang berkehidupan di sana turut dilibatkan.