Regional, TASIKMALAYA: Roni Muhammad Anugrah sebagai salah satu kandidat penerima mandatoris karteker DPD KNPI Kota Tasikmalaya.
Dia berjanji akan mengantarkan pemilihan pengurus KNPI Kota Tasikmalaya yang lebih demokratis.
Di samping itu juga, selama bertugas menjadi karteker nanti, Roni berharap semua elemen kepemudaan menjadi garda terdepan dalam pemetaan kaderisasi kepemudaan.
“Kami bertugas paling lama 6 bulan. Otomatis pola persiapan kaderisasi menuju Musda (Musyawarah Daerah) juga harus makin efektif dan efisien,” ungkap dia.
Roni menegaskan bahwa tidak ada istilah Musyawarh Daerah Luar Biasa (Musdalub) dalam Musda KNPI Kota Tasikmalaya ke depan. Karena secara de jure dan de facto, karteker yang ia pegang telah diakui keabsahannya.
“KNPI satu, ya KNPI. Sekarang di bawah kepemimpinan Bung M Ryano Satrya. Tidak ada yang lain,” tegas Roni Muhammad.
Saat ditanya mengenai kepengurusan DPD KNPI Kota Tasikmalaya di bawah kepemimpinan Taufik Rahman, yang baru beberapa waktu dilantik, Roni mengatakan bahwa dirinya mempersilahkan masyarakat untuk menerjemahkan masing-masing.
Hanya secara faktanya, lanjut dia, sampai saat ini dirinya belum mendengar kalau DPD KNPI Kota Tasikmalaya bisa mencairkan anggaran bantuan pemerintah.
Karena kaitannya dengan kepemilikan Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM (KemenkumHAM).
“Kalau terjemahan saya mah sederhana. Kalau tak mampu menerima hibah, ya organisasi apa namanya,” ketusnya singkat.
Sementara itu, salah seorang pengurus DPP KNPI bidang keagamaan, Heryanto S.Pd.I menuturkan, sebagai salah satu pituin Tasikmalaya yang berada di kepengurusan pusat, dirinya sangat berkeinginan agar KNPI Kota Tasikmalaya tidak terjadi perpecahan.
Karena jika terdapat dualisme atau perpecahan, bisa berekses kurang baik terhadap kepengurusan organisasi ini ke depan.
“Kalau bisa, jangan ada satu, dua bahkan tiga kepengurusan. Karena tidak akan menjadi bagus buat pemuda,” kata dia.