Hoax Khasiat Daun dari Tanaman Adam Hawa

Kesehatan, SAKATA.ID : Di media sosial, terutama Facebook banyak informasi menyesatkan. Termasuk tentang khasiat Daun dari tanaman adam hawa yang bisa menyembuhkan banyak penyakit.

Klaim tentang khasiat daun adam hawa ini disebarkan banyak akun Facebook. Salah satunya Yuni Herma Wati. Dia memposting pada 29 September 2020.

Bacaan Lainnya

Akun Yuni Herma Wati itu mengunggah narasi yang berisi klaim daun dari tanaman adam hawa. Menurut dia bisa menyembuhkan berbagai penyakit. 

Di dalam postingannya dijelaskan, dirinya nemu ini di fb (Facebook). Baru tahu katanya, kalau daun itu bernama adam hawa. 

Katanya, ada 11 manfaat dari daun adam hawa ini. Seperti, menangkal radikal bebas, mengobati penyakit bronkitis, menyembuhkan batuk berdarah, dan banyak lagi. Semuanya ada 11 khasiat yang dia jelaskan.

Akun Yuni itu juga menjelaskan bahwa adam hawa merupakam tanaman  asli dari daratan Amerika Tengah.

Tumbuhan ini, tulisnya, memiliki bentuk seperti tanaman lidah mertua. Ada warna hijau gelap di daun bagian atas dan warna ungu di daun bawah. 

Mengolah adam hawa juga cukup mudah, katanya, karena pertumbuhannya juga mudah. Tanaman ini memiliki beragam manfaat kesehatan bagi tubuh

Kemudian penulusuran fakta dilakukan oleh sejumlah media, klaim tentang daun adam hawa dapat menyembuhkan berbagai penyakit tidak benar. 

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pergizi Pangan, Profesor Dr. Hardinsyah.

Dia mengatakan, belum ada uji klinis terhadap daun tanaman adam hawa. 

Dia pun tidam yakin kalau daun tanaman adam hawa dapat mengobati berbagai penyakit dan sebagai antioksidan.

Itu persepsi, katanya. Belum ada penelitian klinis yang membuktian semua manfaat daun adam hawa seperti dijelaskan di media sosial. 

Namun menurutnya, apabila daun ini memiliki kapasitas antioksidan dan menangkal radikal bebas. Logislah dilihat dari fungsi herbal warnanya yang hijau kemerahan.

Hanya saja masih terlalu dini untuk membuktikan klaim bahwa daun adam hawa mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Apalagi, ucapnya, tanpa bukti medis yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *