Waspada, Gejala Infeksi Varian Delta Mirip Flu Musiman

Sains, SAKATA.ID: Varian Delta atau B.1.617.2 sudah ada di Indonesia. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduga mutasi dari virus corona ini sudah ada di berbagai tempat.

Melansir Kompas pada Jumat (15/7/2021) kali pertama varian ini masuk ke Indonesia menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Bahkan hingga tak terkendali di Bangkalan, Madura dan di Kudus.

Bacaan Lainnya

Yang harus diketahui untuk mewaspadainya adalah gejala dari infeksi virus yang pertama kali ditemukan di India ini. 

Ternyata, gejala dari varian Delta berbeda dengan Covid-19 biasa. Bahkan para ahli menyebut gejala dari orang yang terinfeksi delta mirip dengan flu musiman.

Sifat dari varian ini dapat menular dengan cepat. Atau lebih menular jika dibandingkan dengan varian Alpha. Sekitar 50 persen lebih menular.

Informasi yang dikutip Kompas dari BBC bahwa para ahli menjelaskan, bahwa sakit kepala, sakit tenggorokan dan pilek sekarang menjadi gejala yang paling sering dilaporkan terkait infeksi Covid-19 di Inggris.

Ahli yang melakukan studi itu adalah Zoe Covid Symptom, Prof. Tim Spector. Mereka menjelaskan, orang yang tertular delta bisa merasa seperti ‘lebih pilek’. Atau mirip flu musiman.

Mereka juga menemukan, infeksi varian ini banyak dilaporkan pada kelompok orang yang lebih muda.

Kendati mereka, yang terinfeksi, mungkin tidak merasakan gejala atau sakit parah. Namun tentunya, mereka masih bisa menularkan virus dan sangat membahayakan orang lain.

Siapa pun yang mengira mungkin mengalami Covid-19. Para peneliti menyarankan agar tetap melakukan tes.

Gejala Covid-19 Biasa

Seperti diketahui, gejala Covid-19 biasa, yang disebabkan oleh varian awal virus corona SARS-CoV-2. Umumnya, gejala yang ditmbulkan menurut NHS adalah sebagai berikut.

  • Batuk
  • Demam
  • Kehilangan bau atau anosmia, atau rasa

Dari penjelasan Prof. Spector, gejala-gejala Covid-19 biasa tersebut kurang umum pada orang terinfeksi Delta. 

Gejalanya Varian Delta yang Mirip Flu Musiman

Namun tampaknya, gejala varian Delta cenderung mirip flu musiman

Yang dirasakan mungkin saja demam tetap cukup umum, tetapi gejala Covid-19 biasa, seperti kehilangan penciuman tidak lagi muncul pada 10 gejala teratas.

Hal tersebut dijelaskan Spector. Ia adalah profesor epidemiologi genetik di King’s College London, Inggris. Dilansir dari CNBC.

Ia mengatakan, Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta gejalanya mirip flu musiman. Hal itu terdeteksi dari laporan yang diterimanya. Buruknya, terdeteksi pada populasi orang muda.

Gejala nomor satu adalah sakit kepala. Kemudian diikuti dengan sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Sedangkan untuk gejala-gejala Covid-19 yang selama ini tampak khas, seperti kehilangan penciuman atau anosmia, setelah adanya Delta, saat ini jauh lebih jarang dilaporkan.

Orang-orang mungkin saja mengira para penderita atau yang terinfrksi Delta baru saja terkena flu musiman. Kemungkinan masih pergi ke pesta dan tentunya bakal menyebarkan virusnya pada enam orang lainnya. 

Inilah yang menjadi pemicu banyak masalah. Hingga pandemi ini sulit dikendalikan.

Karena itu, Prof. Spector menyarankan kepada orang yang muda untuk tetap di rumah apabila mendapatkan gejala yang lebih ringan.

Seperti gejala pilek atau perasaan ‘tidak enak’. Atau meriang seperti akan flu. Ia menegaskan, tetaplah diam di rumah. Dan lebih baik melakukan tes.

Kemudian, hasil studi para ilmuwan Imperial College London React terhadap lebih dari 1 juta orang di Inggris, saat varian Alpha mendominasi, para ilmuan juga menemukan beberapa gejala tambahan.

Gejala-gejala Covid-19 tambahan yang dilaporkan mereka yakni:

  • Menggigil
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot. Ini uyang tampak paling kuat di samping gejala klasik lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *