Sawah 4 Desa di Cisaga Krisis Air, Irigasi dan Bendung Tak Berfungsi

Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. Herry Dermawan.*

CIAMIS, Sakata.id:- Berpuluh tahun lamanya, sawah empat desa di Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis Jawa Barat tak lagi produktif karena mengalami krisis air.

Saluran irigas Wangundirja yang menjadi tumpuan air bagi sawah di empat desa itu, tak berfungsi. Hal itu juga didorong oleh lumpuhnya bendung Cihampelung.

Masalah ini mengemuka dalam tatap muka bersama Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. Herry Dermawan bersama anggota DPRD Ciamis Fraksi PAN, H. Eson, para kepala desa, penyuluh pertanian lapangan, BPD, di aula Desa Cisaga, Jumat (13/6/2025).

“Kondisi ini sudah berlangsung sekitar 25 tahunan. Gak ada air ke sawah. Sekarang sekitar 40-50 hektaran tidak produktif, jadi semak-semak,” kata Kepala Desa Cisaga, Toha Efendi.

Jika kondisi airnya normal, untuk sawah-sawah tersebut, biasanya bisa panen dua kali dalam setahun. Setalah krisis air, satu kali panen pun tidak.

Bendung Cihampelung di Desa Kertamulya lumpuh. Itu air yang harus tersalur ke irigasi Wangundirja.

” Silahkan lihat ke lapangan, tunggul rusak, sudah dangkal,” kata Toha.

Dalam pertemuan bersama Herry Dermawan, Toha berhadap perbaikan dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya irugasi, tetapi juga bendungnya.

” Karena sumber ari irigasi sebelum ke sawah, ya dari bendung Cihampelung. Kalau yang di perbaiki cuma irigasi, percuma,” kata Toha.

Anggota Komisi IV DPR yang membidangi pertanian Ir. H. Herry Dermawan menanggapi keluhan-keluhan tersebut. Menurutnya, kepala desa, penyuluh lapangan, pengawas, seluruh pihak, untuk melakukan pendataan.

“Data kondisi riil ririgasi di tiap-tiap desa. Data, baik irigasi sekunder, primerz sampai tersier atau irigasi cacing. Bagaimana kondisinya saat ini, didata,” kata Herry.

Pemerintah saat ini sedang fokus pada bidang ketahanan pangan, pertanian. Sarana prasarana yang mendukung pada pertanian akan menjadi perhatian.

” Makanya data, karena dengan data yang akurat, program perbaikan irigasi bisa tepat sasaran,” kata Herry.

Perbaikan irigasi dan pupuk menjadi faktor utama penentu keberhasilan program Swasembada Pangan Nasional.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *