Regional, CIAMIS: Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DPPKBP3A Kabupaten Ciamis berhasil membina 100 KK (Kepala Keluarga) selama 2022 ini.
Hal tersebut diungkapkan Mokhamad Syaiful Bakhri, Plt Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBP3A Ciamis pada Selasa (19/7/2022).
Ia menilai, program pemberdayaan perempuan yang diadakan oleh DPPKBP3A telah tepat pada sasaran.
Dimana proram Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) DPPKBP3A Ciamis berhasil membina sebanyak 100 KK pada Tahun 2022 ini.
Adapun sasaran binaannya dari mulai usia 18–60 tahun. Serta dilaksanakan di desa yang kurang dan tertinggal. Dengan kata lain, desa yang memiliki indikatornya masih di bawah.
Ia mengungkapkan, P2WKSS ini merupakan program yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan.
Supaya perempuan di Kabupaten Ciamis lebih berdaya, berpengatahuan, dan berketerampilan lebih luas.
“Adapun goal yang ingin dicapai adalah agar perempuan lebih berdaya. Berpengetahuan, dan berketerampilan lebih luas,” tegas dia.
Pembinaan yang diberikan berupa keterampilan dasar yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Serta dapat dijadikan ladang usaha demi penguatan ekonomi. Di antaranya keterampilan makeup, merawat diri, mencukur, memasak, membuat kue, dan lainnya.
“Dibina tentang ekonomi dan diberikan keterampilan, seperti mencukur. Kalau di kampung kan yang mau potong rambut gak banyak,” ujar Syaiful.
Selain program P2WKSS ada juga program dari Pemerintah Provinsi yaitu Sekoper Cinta atau Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita.
Program tersebut diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat dengan 21 modul keterampilan. Dan dilaksanakan selama 10 bulan dalam pertemuan rutin pada minggu kedua dan minggu keempat.
“Kita juga ada program Sekoper Cinta. Yang berada di bawah P2WKSS. Untuk memperdalam wawasan ibu-ibu supaya lebih berdaya,” ungkap dia.
Setelah program P2WKSS dan Sekoper Cinta, ada juga program PEKKA atau Perempuan Kepala Keluarga. Merupakan program yang dikhususkan bagi perempuan yang menjadi kepala keluarga. Sudah ada 34 kelompok di Kabupaten Ciamis.
Ia menegaskan, program PEKKA ini bukan berarti bagi perempuan yang tidak memiliki suami. Tapi misal bagi anak perempuan yang menjadi kepala keluarga. Lantaran orangtuanya sudah lanjut usia.
Seluruh program yang tengah dilaksanakan ini bertujuan agar perempuan semakin berdaya dan harus disejajarkan dengan laki-laki.
Seperti dalam bidang politik, Kabupaten Ciamis memiliki tingkat partisipasi perempuan yang cukup rendah, yakni sebesar 12%.
Bahkan menurun menjadi 10%. Karena ada yang mengundurkan diri. Sedangkan angka yang harus dicapai adalah 30%.
Ia menegaskan, kuota perempuan dalam partisipasi politik harusnya banyak. Namun, seringkali antar sesama perempuan tidak mendukung satu sama lain.
“Secara logika perempuan ke perempuan harus mengerti posisi masing-masing,” ungkap Syaiful.
Selain itu, pemerintah telah memberikan afirmasi atau penguatan untuk perempuan supaya sama dalam tugas dan fungsinya.
Ia memgungkapkan, Pemerintah pun telah memberikan afirmasi, pemberdayaan perempuan lebih diperkuat. Juga dengan adanya kementerian perempuan.