Hiburan, SAKATA.ID: Model sekaligus aktris Shandy Aulia dikritik netizen tak bisa mengurus anak. Melalui akun Instagram pribadinya @shandyaulia, ia mengunggah screenshot komentar dari netizen pada Jumat (25/6).
Dalam screenshot tersebut, komentar seorang netizen mengatakan bahwa kondisi anak Shandy, Claire Herbowo yang berusia 16 bulan tergolong kurang gizi.
“Mbak Shandy yang selalu menyangkal, indikator balita sehat adalah berat badan. Lalu, tanda-tanda bayi kurang gizi diantaranya adalah rambut jagung. Claire termasuk anak kurang gizi,” ucap akun bernama laprilya19.
Komentar Netizen Tentang Kondisi Claire
Tak hanya mengomentari soal rambut, akun tersebut juga mengatakan tumbuh kembang Claire yang tergolong lambat.
“Secara kasat mata, dapat dilihat kalau Claire itu lambat perkembangannya. Mbak Shandy tidak bergaul dan melihat balita-balita lain, sehingga menganggap Claire pintar banget. Tapi begitu dia masuk sekolah dasar, ranking 20 pun akan sulit didapatkan,” lanjutnya.
Menyikapi komentar tersebut, istri dari David Herbowo itu menulis caption yang meminta bantuan follower-nya di Instagram untuk mencari informasi terkait pemilik akun laprilya19. Shandy mengutarakan keinginannya untuk bertemu dan mengobrol secara pribadi perihal kondisi Claire saat ini.
Aktris yang pernah membintangi film Eiffel I’m In Love itu pun mendapat banyak dukungan dari follower-nya. Banyak orang mengatakan bahwa akun tersebut jahat dan tidak beretika.
“Berkomentar boleh tapi harus punya etika. Tumbuh kembang anak berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan,” ucap akun bernama dewi.999.
Dianggap Salah dalam Parenting
Selain dikomentari soal kondisi Claire yang dianggap kurang gizi, Shandy dikritik netizen tak bisa mengurus anak. Pola pengasuhan anak atau parenting yang ia terapkan dianggap tidak benar.
Shandy juga mengunggah screenshot komentar kedua dari netizen yang berbunyi, “Artis yang saya blokir di IG Shan*y A*l*a, udah parah tingkat gak benernya dalam parenting.”
Melalui unggahan kedua, ia mencurahkan kekesalannya tentang komentar netizen yang melecehkan Claire lewat perkataan.
“Menjadi seorang ibu memang saya akui butuh kesabaran lebih panjang. Tapi, menjadi ibu juga bisa habis kesabarannya ketika anak dilecehkan lewat perkataan di muka umum,” ungkapnya.
Banyak orang ikut bersedih atas komentar tak baik mengenai kondisi Claire dan pola pengasuhan Shandy. Beberapa diantaranya berusaha menghibur.
“Sabar, ya, Shandy. Aku yakin kamu sudah memberikan yang terbaik untuk anakmu,” tulis louiseans pada Jumat (25/6).
Identitas Hater Telah Ditemukan
Selang beberapa jam kemudian, Shandy mengunggah informasi netizen yang berkomentar tak baik soal dirinya. Dalam screenshot ketiga, tampak nama asli, gelar, NIP, dan jabatan orang tersebut yang telah disensor.
Aktris berusia 34 tahun itu kembali mengungkapkan luapan emosinya lewat caption, “Saya yakin beliau bukan orang yang kurang kerjaaan apalagi pengangguran. Karena beliau ini seseorang yang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan baik serta mulia.”
Kemudian, lanjut Shandy, manusia berhak untuk tidak menyukai, memuji, atau menyetujui caranya mengasuh anaknya. “Saya tidak meminta Anda menyukai atau memuji anak saya, ataupun menyetujui cara saya mendidik anak. Namun, setidaknya hati nurani Anda pakai sedikit saja dalam berkata-kata,” ucapnya.
Shandy Curhat Suka Duka Menjadi Ibu
Saat ini, Shandy menjalankan promosi produk perawatan bayi dan aksesoris bayi yang menggunakan nama anaknya. Untuk keperluan konten, ia kerap membagikan momen kebersamaan dengan Claire. Mulai dari kegiatan sehari-hari, update fashion balita, hingga suka duka menjadi ibu.
Baginya, mendidik anak tidak hanya semata-mata soal gelar akademis tapi juga membentuk karakternya. Terutama dalam memupuk rasa empati dan hati nurani, supaya bisa bertutur kata dengan baik di kehidupan sosialnya kelak.
Tumbuh kembang anak tidak hanya semata-mata dilihat dari kondisi kurus atau gemuk. Mengomentari anak soal bentuk tubuh dan warna kulit termasuk pada perilaku body shaming atau bullying. Meski dikritik tak bisa mengurus anak, Shandy berusaha lebih bijak dengan tidak memposting foto wajah pelaku bullying.
Mengutip pernyataan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), indikator pertumbuhan anak usia satu tahun mengukur tiga hal. Berat badan anak harus mencapai tiga kali berat lahir, panjang badan naik 50 persen dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm. Akan tetapi, pertumbuhan setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda.