SAKATA.ID: Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke 75, Perkumpulan Pencak Silat Domas Manonjaya (Pedoman) menggelar pertunjukan ibing silat khas Domas.
Bertempat di paguron Pedoman RT 06/02 kampung Cisalam Desa Pasir Panjang Kecamatan Manonjaya, puluhan murid paguron Pedoman unjuk kebolehannya. Mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua yang telah masuk dalam kelas pinisepuh.
Menurut pengasuh padepokan Pedoman Aki Suratman, kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali. Yakni pas HUT RI tanggal 17 Agustus. Hal ini, kata dia, selain untuk ikut serta memeriahkan hari kemerdekaan RI juga bertepatan dengan hari berdirinya Padepokan Pencak Silat Domas Manonjaya.
“Ini merupakan kegiatan rutin tahunan karena selain memperingati HUT Kemerdekaan RI juga bertepatan dengan hari berdirinya Padepokan Pencak Silat Domas Manonjaya,” ujar pria yang telah menekuni pencak silat sejak tahun 1965 ini.
Dijelaskannya, pencak silat Domas Manonjaya mengusung teknik silat Cimande. Yakniengandalkan titik berat pada pertahanan dan penyerangan yang mematikan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, teknik tersebut mulai dikurangi dan lebih berkembang pada pencak silat seni ibing.
“Tapi tetap kita juga melatih para murid guna tuntutan olahraga kejuaraan karena kita merupakan anggota IPSI,” ujarnya.
Para muridnya beberapa kali pernah menjuarai beberapa event kejuaraan pencak silat skala regional maupun nasional. Baik dari kelas ibing maupun kelas tarung.
“Baru-baru ini murid kita juga ada yang menjadi juara pertama IPSI Jawa Barat di kelas tarung dan juara regional di kelas ibing,” jelasnya.
Pembinaan yang dilakukan padepokan ya, aku Aki Suratman, terus berkesinambungan. Yakni murid dari tingkatan sekolah dasar terus berlanjut ke tingkatan sekolah menengah, atas hingga dewasa.
“Makanya jangan heran jika jumlah murid di padepokan ini banyak. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa,” tukasnya.
Di padepokan Pedoman ini juga, kata aki Suratman, merupakan gabungan dari lima padepokan yang berciri khas silat Domas.
“Domas sendiri artinya Diri Obah Mandang Ati Sehat. Artinya gerak gerik badan sejalan dengan murninya hati. Sehingga tercapai tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat,” pungkasnya.*