Regional, CIAMIS: Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Ciamis dan Ikatan Alumni SMP Banagara (IKARA 84) melaksanakan kegiatan bakti sosial, Selasa (2/4/2024).
Kegiatan tersebut bukanlah sekadar rutinitas, tetapi merupakan ekspresi dari kepedulian yang tulus kepada masyarakat sekitar.
Menurut Kepala SMPN 8 Ciamis, Iros Rosita, kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud nyata dari komitmen sekolah untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Kepedulian kepada sesama tidak mengenal waktu dan batasan. Hal ini terbukti dari aksi mulia yang dilakukan oleh SMPN 8 Ciamis dan IKARA 84.
Mereka melaksanakan kegiatan bakti sosial yang menyentuh hati, dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan paket sembako kepada warga di sekitar lingkungan sekolah.
“Kami merasa bersyukur dapat sedikit membantu kepada anak-anak yang kurang beruntung, terutama kepada anak yatim piatu dengan memberikan santunan,” ungkap Iros.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian yang tulus kepada mereka yang membutuhkan.
Tidak hanya memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang telah kehilangan kedua orang tua, tetapi juga memberikan sembako kepada warga di sekitar lingkungan sekolah yang mungkin membutuhkan bantuan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, serta menginspirasi orang lain untuk turut berbagi kepada sesama,” tambah Iros.
Dia mengungkapkan, moment bulan suci Ramadhan menjadi kesempatan emas bagi SMPN 8 Ciamis untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan kepada umat Muslim di sekitar wilayahnya.
Dalam situasi di mana arus lalu lintas cukup padat karena banyak umat Muslim yang sedang menunggu waktu berbuka puasa, pihak sekolah tidak tinggal diam.
Sebagai Kepala SMPN 8 Ciamis, Iros memimpin aksi mulia dengan membagikan takjil gratis kepada umat Muslim yang melewati depan kampus.
“Pada sore hari, anak-anak didampingi oleh para guru, turut serta dalam membagikan takjil gratis kepada umat Muslim yang sedang menunggu bedug Magrib,” jelas Iros.
Aksi ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas antar-siswa dan antara sekolah dengan masyarakat sekitar.