Regional, SAKATA.ID: Sungai Cisadane di Kota Tangerang Selatan diduga tercemar limbah berbahaya.
Video terkait pencemaran sungai tersebut viral di media sosial. Dibagikan oleh warga net di Twitter maupun Facebook.
Terlihat dalam video yang tersebar, volume aliran air Sungai Cisadane cukup tinggi. Airnya berwarna cokelat.
Namun tiba-tiba dari arah sungai yang lebih kecil, mengalir air yang diduga dari limbah pabrik plastik.
Seseorang yang merekam peristiwa tersebut meminta supaya oemerintah setempat segera memperhatikan pencemaran sungai tersebut.
Dalam keterangan yang ada di kolom komentar akun Twitter yang membagikan video tersebut, diketahui bahwa video diambil pada Sabtu (2/10/2021).
Warga yang sedang memancing di sekitaran Sungai Cisadane melihat keanehan di air sungai.
Lantaran, tiba-tiba sebagian air sungai berubah menjadi warna merah yang menyerupai darah.
Diduga, pencemaran air ini terjadi di wilayah Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Sungai Cisadane Tercemar, Begini Respon Satpol PP Setempat
Mengetahui adanya kejadian seperti itu, Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Tangerang Selatan langsung turun ke lokasi untuk mengeceknya.
Kepala Bidang Penegakan Hukum Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangerang Selatan Sapta Mulyana mengungkapkan hasil pengecekan sementara yang dilakukan olehnya.
Menurut dia bahwa berubahnya warna air disebabkan adanya pembuangan limbah bekas pengolahan sampah plastik.
Wilayah pembuangan tepatnya di aliran Sungai Cisadane kawasan Kavling Serpong.
Ia mengungkapkan, yang dibuang ke sungai itu memang air limbah. Kemungkinan ada kandungan yang membahayakan.
Namun, pihaknya belum melakukan penindakan lantaran ia belum menemukan bukti secara pasti terkait Sungai Cisadane yang tercemar.
Karena harus dilakukan hasil uji laboratorium terlebih dahulu oleh pihak terkait.
Harus ada lembaga atau hasil uji lab yang menyatakan limbah tersebut membahayakan ekosistem aliran Sungai Cisadane.
“Jadi kami belum ada penindakan. Karena tadi saat kita ke sana, mereka lagi bongkarin plastik yang kecil-kecil. Kosong yang kering. Belum ada penindakan,” ujar dia.
Sapta juga sedang menunggu hasil evaluasi dari tim yang turun ke lapangan tersebut.