REGIONAL, TASIKMALAYA: Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Ramdhani tidak menyangka ada warga masyarakat di Kampung Jeruk Mipis, Desa Ciroyom, Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa makan selama tiga hari.
Hal tersebut diketahui saat orang nomor dua di Kabupaten ini melakukan agenda hariannya menginap di salah satu rumah warga.
Menurut Deni, ditengah pandemi virus corona yang melanda masyarakat secara umum khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, pihaknya mengharapkan kepada jajarannya agar memperhatikan kondisi warganya.
“Saya sangat kaget pada saat menginap di rumah warga menemukan satu keluarga sempat tak bisa makan selama tiga hari,” kata Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Ramdhani kepada wartawan, Rabu (10/3/2021).
Dirinya sengaja berada di perkampungan terpencil yang membutuhkan waktu tempuh selama tiga jam itu, selain sebagai agenda harian sekaligus untuk menyerap aspirasi warga.
”Dalam kondisi pandemi corona sekarang ini jangan sampai ada warga yang tidak bisa makan,” ucap Deni.
“Terus terang saya sangat kaget, warga di Kabupaten Tasikmalaya ini ada keluarga yang tak bisa makan. Paling mewah mereka bisa makan dengan tahu dan tempe,” terangnya.
Deni mengaku selama ini terus memanfaatkan sisa masa jabatannya tinggal beberapa hari lagi bertemu dengan masyarakatnya.
Menerima Banyak Keluhan Dari Masyarakat
Hampir tiap hari selalu berkumpul dan menerima banyak sekali keluhan-keluhan masyarakat yang sebetulnya masih bisa diatasi pemerintah daerah.
“Saya selalu menerima keluhan masyarakat. Lihat saja daerah Kabupaten Tasikmalaya itu seperti apa,” ucap Deni saat tinggal di gubuk bilik tebing sawah.
Berdasarkan informasi yang didapat SAKATA.ID, diketahui keluarga tersebut diketahui bernama Emin (45) warga Kampung Jeruk Mipis, Desa Ciroyom, Kabupaten Tasikmalaya.
Emin merupakan seorang janda pasca ditinggal suaminya meninggal dunia. Ia memiliki dua anak perempuan yang masih kecil yakni Siti Nurazizah (10) dan Ratnasari (15).
Tiap harinya mereka biasa makan hanya dengan nasi ditaburi garam untuk para anak yatim tersebut. Paling mewah keluarga itu hanya bisa makan dengan lauk tempe dan tahu saja.
“Tiap hari, si ibunya hanya mengandalkan penghasilannya sebagai kerja serabut bertani dengan upah Rp 11 ribu/harinya. Jika tidak ada pekerjaan mereka tidak bisa makan,” ungkap Deni.
Ditinggalkan Suami Keduanya Sejak Delapan Tahun Silam
Selama ini, kedua anaknya itu diasuh oleh dirinya seorang diri, setelah memilih untuk tidak menikah lagi sejak ditinggalkan suami keduanya sejak delapan tahun silam.
“Saya angkat kedua anak ini sebagai anak angkat saya. Kedua anak itu saya minta untuk tinggal di rumah,” harapnya.
Untuk menuju ke rumah janda miskin tersebut, Wakil Bupati Tasikmalaya itu harus berjalan kaki. Dikarenakan beberapa kali mobil yang ia tumpangi terperosok yang dilewatinya.
Jalan dengan turunan tanjakan terjal dan belokan curam ditambah hujan rintik-rintik membuat jalan wilayah itu sangat licin.
Bahkan beberapa warga pun turut membantu beberapa kendaraan rombongan yang terperosok ke parit pinggir jalan itu.