REGIONAL, Tasikmalaya: Guyuran air hujan yang terjadi sejak akhir pekan kemarin membuat Kabupaten Tasikmalaya dikepung banjir. Banjir menggenang di 11 kecamatan, di beberapa titik terjadi longsor. Diperkirakan ribuan orang terdampak bencana banjir dan longsor tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedin membenarkan Tasikmalaya dikepung banjir disertai longosor di beberapa titik, tercatat terjadi di sebelas kecamatan. Yakni, Parungponteng, Bojongasih, Salopa, Cipatujah, Sodonghilir, Jatiwaras, Sukaraja, Bantarkalong, Tanjungjaya, Karangnunggal dan Gunungtanjung.
Tasikmlaya dikepung banjir dan terbesar terjadi di Pamijahan, dalam beberapa video yang diunggah warga nampak beberapa motor dan mobil terseret arus. “Beberapa rumah di sana terendam, kendaraan terbawa arus,” kata Nuradin, Senin (12/10/2020).
Koordinator Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adi Setya pada bencana longsor bahkan ada seorang kakek berusia 80 tahun di Desa Malatisuka Kecamatan Gunungtanjung dikabarkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di dalam rumahnya.
“Cuaca buruk merendam 11 kecamatan di Tasikmalaya, dan dari peristiwa longsor di Gunun Tanjung seorang kakek meninggal dunia,” kata Jembar.
BPBD bersama pemerintah desa, kecamatan, TAGANA, TNI/Polri dan relawan, tengah fokus terhadap penanganan bencana serta penanganan warga yang terdampak bencana.
“Kami fokuskan penanganan bencana yang mengganggu aktivitas masyarakat, seperti longsor yang menutup akses jalan. Kita turunkan alat berat dari dinas pekerjaan umum, untuk membersihkan material longsor,” kata dia.*