Regional, Ciamis-sakata.id: Tenteng jerami ternyata bisa diolah menjadi pakan alternatif hewan ternak. Pakan alternatif ini bisa menjadi solusi pengganti pakan hijauan di musim kering.
Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis Aris Andriana, menginisiasi tenteng jerami menjadi pakan alternatif sebagai pemanfaatan limbah padi paskapanen, dan solusi ketika pakan hijauan sulit didapat pada musim kemarau.
Pada musim subur petani tidak akan kesulitan memberi pakan hijauan pada ternak mereka. Tetapi kata Aris, ketika memasuki musim kering, petani biasanya akan kesulitan mencari pakan hijauan.
Pakan Tenteng Jerami Diuji Coba Pada Ternak Sapi
Aris melakukan percobaan membuat pakan sapi alternatif olahan berbahan baku tenteng jerami. Limbah panen padi ini sangat banyak di Ciamis terutama di Kecamatan Lakbok.
Cara membuat pakan alternatif dari tenteng jerami juga kata dia tidak sulit, jerami dicacah atau dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan sari gula dari tetes tebu untuk memunculkan rasa.
“Nah setelah jadi, sapi memang tidak akan langsung agresif memakan, ada proses pengenalan atau adaptasi. Namun setelah sapi memakan dia akan terbiasa dan mau memakan pakan tenteng jerami yang sudah diolah sebagai pakan alternatif,” kata Aris.
Pengolahan pakan alternatif tenteng jerami ini sudah diuji coba dalam skala kecil, namun belum disosialisasikan secara masif kepada kelompok tani. Aris melakukan uji coba pakan ini kepada sapi yang ada di Pusat Peternakan Terpadu milik Dinas Pertanian dan Perikanan Ciamis di Cigembor.
“Sapi yang di sini nanti jadi contoh untuk meyakinkan petani, ini loh sapi yang sudah diskasih pakan tenteng jerami, agar petani bisa memiliki alternatif makanan, pada musim kering,” kata Aris saat menerima tim penilai Lomba Inovasi Daerah Badan Perencanaan dan Pembanganunan Daerah (Bappeda) Ciamis, Selasa (11/5/2021).
Setelah melakukan analasis, melakukan percobaan dan penerapan pakan altenatif tersebut selama satu tahun, Aris mengusulkan pakan alternatif tenteng jerami ini pada Lomba Inovasi Daerah yang diselenggarakan Bappeda Ciamis.
Akses Mendapatkan Bahan Baku Pembuatan Pakan Alternatif
Ketua Tim Penilai Inovasi Daerah Ir Ajat Sudrajat dari LPM Universitas Galuh mengatakan, jerami ini memang mudah didapat apalagi di Ciamis ada areal persawahan yang luas.
Dari sisi pemanfaatan limbah padi, ini cukup baik karena limbah padi sangat banyak. Tetapi ada bahan baku lain yang menurut Ajat masih sulit, yakni bahan baku tetes tebu. Nah akses ini harus bisa dijawab oleh inisiator dan dinas dalam keberlanjutan implementasinya.
“Tadi kan diterangkan ada campuran tetes tebu. Itu kan bahan baku yang masih sulit didapat. Kemudian harus juga diuji coba pada kambing dan domba. Jadi memang perlu disempurnakan agar dalam penerapan inovasi terlaksana secara berkelanjutan,” kata Ajat.
Ajat berharap peserta Lomba Inovasi Daerah tetap konsisten melaksanakan inovasinya dan terus melengkapi beberapa kekurangan, kendati mislanya peserta tidak juara.
“Seluruh tahapan penilaian termasuk validasi lapangan sudah dilalui. Nanti kita pleno dewan penilai. Hasilnya akan kita serahkan ke Bappeda sebagai penyelenggara,” kata Ajat. (RS-01).