Internasional, sakata.id: Terjebak perang Rusia – Ukraina sembilan orang warga negera Indonesia (WNI) belum terevakuasi di Ukraina.
Kesembilan WNI asal Kota Binjai Sumatera Utara ini menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di pabrik plastik di Kota Chernihiv 143 kilometer dari Ibu Kota Ukraina Kiev.
Dilaporkan Badan Darurat Ukraina, tentara Rusia menyerang permukiman warga di Chernihiv pada Kamis (3/2/2022) dan menyebabkan 33 warga sipil tewas.
Ritami, seorang ibu dari salah satu WNI yang masih terjebak di tengah perang Rusia – Ukraina, mengaku sangat cemas terhadap keselamatan anaknya yang bernama Muhammad Raga Prayuga.
Dia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera membantu mengevakuasi anak dan teman-temannya sesama WNI yang masih terjebak di Chernihiv.
Ritami mengaku kendati anaknya mengatakan tidak perlu cemas, namun pada saat videokonferensi dia melihat sendiri anaknya berlari-lari diantara dentuman bom.
“Mau gak cemas gimana orang terlihat sendiri anak saya lari-lari di sampingnya terlihat ledakan bom,” ujar Ritami.
Ritami bahkan tak kuasa menahan tangus sambil menenteng foto anaknya saat telekonferensi bersama Kedutaan Besar RI di Ukraina.
Hal serupa dikatan Ai istri dari Iskandar yang juga masih terjebak di Chernihiv. Sejak perang Rusia dan Ukraina pecah, Iskandar sempat teleponan dengan Ai, dan berharap pemerintah Indonesia segera bisa mengevakuasi.
Situasi di kota itu sangat mencekam. Hampir setiap menit terdengar dentuman bom dari pesawat-pesawat Rusia. Suasana sangat suram.
Namun Iskandar bersama delapan WNI lainnya sampai saat ini masih selamat. Smebilan WNI tersebut yakni: Muhammad Raga Prayuda Iskandar, Muhamad Aris Wahyudi, Amri Abas, Agus Alfirian, Zulham Ramadhan, Syahfitra Sandiyoga dan Dedi Irawan.
Sudah 12 hari Invasi Rusia ke Ukraina berlangsung. Pemerintah Indonesia sudah berhasil mengevakuasi 80 WNI yang terjebak dalam situasi perang Rusia – Ukraina.
Kemenlu Fokus ke Evakuasi WNI di Chernihiv
Masih ada 14 WNI yang juga belum dievakuasi di Bucharest Romania. Evakuasi sembilan WNI di Chernihiv menjadi fokus Kementrian Luar Negeri RI.
Namun menurut Menlu Retno Marsudi evakuasi masih terkendala oleh situasi yang tidak memungkinkan.
Pihak Kemenlu RI masih terus melakukan komunikasi dengan WNI di Chernihiv. “Tantangan mengeluarkan WNI di Chernihiv lebih berat,” kata Retno.**