Internasional, Sakata,id: Dua orang tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat ditembaki tanpa pandang bulu pada sabtu tengah malam waktu setempat, di konser musik kelab malam Miami, Florida, Amerika Serikat (AS)
Menurut keterangan dari sejumlah saksi mata, kejadian tersebut bermula saat sebuah mobil Nissan putih berhenti di El Banquet Hall. Kemudian, tiga pria bersenjata muncul dan mengeluarkan tembakan secara acak.
Kasus penembahakan secara acak tersebut terjadi di sebuah kelab malam, tepatnya di kawasan Miami Gardens sebuah komunitas pekerja Kuba yang padat penduduk.
Angelica Gren salah seorang saksi mata mengaku bahwa putra dan keponokannya yang berusia 24 tahun termasuk di antara korban terluka.
Kini, keberadaan kedua korban tersebut berada di rumah sakit guna mendapatkan penangan tim medis, yang terkena empat luka tembakan.
“Mereka (pelaku-red) keluar dengan hoodies dan memakai masker ski, sangat menakutkan dan baru saja mengumbar tembakan ke kerumunan,” kata dia.
Sementara itu, dalam pernyataanya Departemen Kepolisian Miami-Dade menuturkan, tempat konser tersebut diadakan dan dijadwalkan beberapa pengunjung berdiri di luar.
“Sebuat mobil SUV jenis Nissan Pathfinder mendekati tempat kejadian, tiga orang keluar kendaraan dan langsung menembak tanpa pandang bulu pada kerumunan,” ujarnya.
Ketiga Orang Tersebut Langsung Melarikan Diri
Pasca melakukan pembakan pada kerumunan, ketiga orang tersebut langsung melarikan diri. Hingga saat ini aparat kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan, guna mengetahui motif penembakan tersebut.
Sebanyak selusin kerucut kuning kecil ditemukan di jalan di luar aula. Alhasil, tempat selongsong peluru dan barang bukti lainnya ditemukan petugas pada hari Minggu (30/5/2021) kemarin.
“Dalam kejadian itu mengakibatkan, dua orang tewas dan sedikitnya 20 orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis,” terangnya.
Direktur Departemen Kepolisian Miami-Dede, Alfredo “Freddy” Ramirez III mengutuk tindakan kekerasan bersenjata yang disebut pengecut.
“Kejadian ini adalah pembunuh berdarah dingin yang melakukan penembakan tanpa pandang bulu ke kerumunan orang, dan saat ini kami mencari keladilan,” kata dia, seperti dikutip AFP, Senin (31/5/2021).
Hal yang sama pun terjadi pernah pada tahun 2016 lalu, penembakan massal terjadi di sebuah kelab malam Pulse di Orlando, Florida.
Kejadian tersebut dilakukan oleh seorang pria bersenjata menembak mati sebanyak 49 orang. Para korban merupakan pemuda Kuba-Amerika.