NASIONAL, Jakarta-sakata.id:- Transfer uang ke Palestina melalui bank Palestina belakangan ramai isu bahwa ada pemlokiran dari pihak yang berwenang. Sehingga pengiriman dana bantuan ke Palestina tidak bisa.
Bank Indonesia (BI) memberikan penjelasan bahwa pihaknya justeru tidak mengetahui sama sekali soal adanya pemblokiran transfer uang ke Palestina. Direktur I Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, bank central tidak pernah melakukan pemblokiran dana bantuan dari Indonesia ke Palestina.
“Saya justru mengingatkan untuk mengecek penyelenggara penggalangan dana untuk Pelestina,” kata Erwin Selasa, (18/5/2021).
Bahkan Erwin menceritakan pengalamannya pribadi, bahwa dia sendiri berhasil melakukan tranfer uang ke Palestina. Erwin mengimbau masyarakat lebih waspada dan mengecek penyelenggara penggalangan dana karena ada kabar, ada juga yang tidak kredibel.
“Cari tahu dulu latar belakang organisasinya sebelum transfer uang. Apalagi sekarang malah banyak publik figure yang melakukan penggalangan donasi sebagai bentuk kepedulian,” kata dia.
Pihak BI kata Erwin tidak pernah melakukan pemblokiran pengiriman bantuan dana ke Palestina. Jika ada kasus individual bank, dirinya tidak tahu, mungkin saja bisa terjadi.
Biasanya pihak bank melakukan cek custormer untuk mewaspadai transaksi mencurigakan. Hal tersbeut untuk pencegahan pendanaan terorisme atau anti pencucian uang.
Sebelumnya dana sumbangan dari penggalangan dana untuk Palestina sempat dibahas, lebih khusus terkait teknis transfer uang ke Palestina. Salah satu akun twitter yang memiliki program untuk Gaza Palestina mengaku sudah rutin sejak tahun 2011 mengirimkan dana.
Tetapi baru-baru ini pemilik akun twitter tersebut mengatakan tidak bisa melakukan transfer uang ke Paletina sejak 2018/2019. Sebelumnya dia biasa tranfer via valas melalui BSM, dengan biaya admin 25 dolar AS persatukali transfer.
“Tapi tadi saya langsung hubungi BSI customer service-nya katanya bisa, mungkin sekarang sudah normal kembali,” kata akun tersebut dalam Twiternya.RS-01.