Nasional, Sakata.id: Guna menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melibatkan sejumlah lembaga, setelah keputusan pemerintah melabelkan organisasi tersebut sebagai teroris.
Sejumlah lembaga yang terlibat dalam penumpasan KKB di Papua itu yakni, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Saat ini KKB di Papua sudah masuk dalam kategori kelompok teror. Karena mereka sudah menyerang warga sipil, merusak fasilitas umum, dan menyebabkan kekacauan,” kata Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw, Rabu (26/5/2021).
Artinya, lanjut Paulus, target KKB tidak hanya aparat keamanan saja. Berdasarkan fakta-fakta saat ini, tindakan kekerasan yang dilakukan KKB sudah sangat brutal.
“Mereka itu sudah menyasar kepada masyarakat sipil, menyerang fasilitas warga dan publik. Hal itulah yang kita anggap sudah keluar dari tindakan konflik bersenjata,” ujar dia.
KKB Sudah Dikategorikan Sebagai Extraordinary Crime
Menurutnya, aksi kekerasan yang sudah dilakukan KKB saat ini sudah dikategorikan sebagai tindakan kejahatan luar biasa atau extraordinary crime.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang sangat luar biasa pula guna menumpas kelompok kriminal bersenjata di Papua.
“Ketiga lembaga ini seperti, PPATK, Densus 88, dan BNPT, yang memperkuat pemberantasan. Dikarenakan, selain aktor utama yang melakukan kekerasan, ada juga yang mendorong anggaran dana,” kata mantan Kapolda Papua ini.
Paulus mengaku KKB di Papua ini memiliki senjata modern. Diduga ada yang memberi suplai ataupun bantuan kepada mereka.
Alhasil, dari transaksinya itu bisa ditelusuri, khususnya dari sisi pergerakan uangnya. Namun, dari beberapa kasus, KKB pun telah merampas senjata milik aparat keamanan.
Sebelumnya, pada Minggu (23/5/2021), seorang Dalam Pencarian Orang (DPO) berinisial LW anggota Terinus Enumbi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, berhasil diamankan Satgas Operasi Nemangkawi.
Pada bulan Agustus 2018 lalu, LW merupakan penyuplai senjata kepada kelompok Terinus Enumbi, pelaku penembakan pada Almarhum Letda Blegur.
Tidak hanya itu, pada bulan Februari 2020, LW juga pelaku perampasan senjata api milik seorang prajurit TNI, yang kala itu sedang membawa sembako.