NASIONAL, SAKATA.ID : Vaksin Corona yang dibuat Indonesia akan segera selesai. Ditargetkan, pada 2021selesai uji klinis vaksin bernama Merah Putih itu. Di 2022 siap diedarkan secara massal.
Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio saat dihubungi wartawan pada Rabu (15/7/2020).
Dia merasa optimis vaksin untuk menghadapi Virus Corona dimiliki Indonesia dengan segera. Hasil pengembangan bibit vaksin baru akan selesai di Kuartal I 2020.
2021 Baru Uji Klinis
Menurut Amin, pada Februari 2021 Lembaga Eijkman baru akan menyerahkan bibit vaksin ke industri yakni, Biofarma.
Di sana, akan dilaksanakan uji klinis 1-3. Kemungkinan akan berlangsung selama 6-9 bulan.
Kemudian, lanjutnya, ketika proses uji klinis sudah diselesaikan. Maka industri kesehatan PT Bio Farma akan memproduksi massal vaksi. Serta mendapatkan izin untuk mengedarkannya.
Masih Percobaan Pada Hewan
Amin menjelaskan bahwa vaksin itu akan menjadi produk mandiri Indonesia. Dibuat sesuai dengan sampel virus corona baru atau Covid-19 yang beredar di sini.
Sekarang, katanya, baru masuk pada tahap percobaan kepada hewan. Kalau uji klinis fase 1-3 selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba kepada manusia.
Apabila dinyatakan berhasil, Biofarma mendaftarkannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lalu, dsftsr sertifikat halal.
Apabila itu sudah dilakukan, vaksin corona diserahkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena vaksinisasi adalah tugas Kemenkes.
Apabila vaksin selesai dan memiliki izin edar, mekasnisme distribusi dari vaksi corona itu ditanggung Pemerintah. Dan juga, karena vaksin untuk Pandemi biayapun ditanggung Pemerintah.
Kecuali, lanjut Amin, ada pihak swasta yang mau membiayai dalam pembuatannya. Bukan tidak mungkin.
Sementara itu, Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir menjelaskan bahwa memang uji klinis ditargetkan tahun depan.
Apabila hasil uji klinis itu bagus. Biofarma bisa menyediakan vaksin kepada masyarakat pada kuartal perama di 2022.
Perbanyak PCR
Di samping melakukan pengembangan virus corona, industri Biofarma juga mampu memproduksi polymerase chain reaction (PCR).
Honesti mengungkapkan, dalam membuat PCR pihaknya mampu memproduksi 240 ribu alat tes. Kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 2 juta alat tes pada September 2020.
Menurutnya, PCR yang dibuat Biofarma sudah bisa sesuai dengan whole genome sequence virus corona yang ada di Indonesia, sesuai dengan yang dilaporkan ke World Health Organization (WHO). (S-03)