Politika, SAKATA.ID: Beredar informasi kalau pasangan calon atau Paslon untuk Pilpres tahun 2024 mendatang sudah mulai mengkerucut. Meskipun pemilihan umum (Pemilu) masih tiga tahun lagi.
Kabarnya, ada dua paslon yang sudah memantapkan diri untuk melenggang ke percaturan pemilu itu.
Dua pasangan itu yakni, Prabowo Subianto dan Puan Maharani kemudian Ganjar Pranowo berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Diketahui bahwa Prabowo Subianto yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Kemudian Puan Maharani sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang juga Ketua DPP PDIP.
Sementara Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah. Ia pun merupakan kader dari PDIP.
Dan Sandiaga Uno saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Potensi adanya dua pasang tersebut diungkap Peneliti Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati.
Ia menilai Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno berpotensi menjadi paslon di Pilpres 2024.
Wasisto menjelaskan potensi mereka bersatu cukup besar. Lantaran ada wacana duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
Menurut dia, paslon Ganjar-Sandi di Pilpres 2024 sangat potensial. Apalagi, ada kemungkinan diusung oleh partai-partai besar dan menengah.
Hal tersebut Wasisto ungkapkan kepada CNN pada Jumat (19/11/2021).
Dia menegaskan bahwa Ganjar merupakan kader PDIP tetapi dari sejumlah survei tingkat elektabilitasnya selalu lebih tinggi dari Puan.
Kondisi Sandiaga serupa Ganjar, Sandi adalah kader Gerindra. Apalagi ia sempat mendampingi Prabowo menjadi calon wakil presiden pada pemilu 2019 lalu.
Dengan adanya wacana paslon Pilpres 2024, yaitu Prabowo-Puan saat ini, membuat partai besar akan ikut mengusung mereka.
Dua Skenario Paslon Pilpres 2024
Wasisto mengungkapkan, skenario pasangan Prabowo-Puan ini memiliki dua kemungkinan.
Pertama, ungkap dia, skenario kuncinya adalah menutup peluang Ganjar agar tak mempunyai tiket dari PDIP.
Sehingga pasangan Prabowo-Puan adalah harga mati.
Lalu kedua, kemungkinan ada skenario alternatif, apabila Prabowo tidak punya cawapres alternatif, maka harus dipasangkan dengan Puan.
Dengan adanya sejumlah skenario itu, Wasisto memprediksi pada Pilpres 2024 mendatang hanya akan ada dua poros koalisi, atau dua paslon.
Apalagi, pada sistem pemilu serentak imendatang tidak memungkinan para partai politik yang menjadi peserta pemilu untuk saling menjajaki koalisi.
Selain itu, ia menilai popularitas partai akan semakin penting sebagai alat katrol elektabilitas partai di pemilihan legislatif.
Namun, kata Wasis, adanya wacana dua paslon itu hanya sebatas prediksi awal. Sebab, tidak menutup kemungkinan dinamika menjelang tahun 2024 akan berubah.