Politika, SAKATA.ID: Eks Panglima TNI yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto mendirikan Partai Hanura pada 2006 silam. Setelah ia berpisah dari Partai Golkar.
Padahal Hanura adalah partai yang menjadi ambisi Wiranto. Namun ia tersingkir. Pasalnya tidak mampu menghentikan Oesman Sapta Odang untuk maju menjadi ketua umum.
Pada Desember 2019 lalu, pemilik OSO Grup itu terpilih menjadi Ketua Umum Hanura secara aklamasi. Ia akan menjabat hingga 2024 nanti.
Padahal, bagi Wiranto, Hanura bisa menjadi pelipur lara, karena sempat dilukai Golkar. Namun kini berubah.
Wiranto tak lagi berada di sana lartai yang ia dirikan. Bahkan Hanura mulai melupakan ayah kandungnya berkat manuver Oso, yang juga pernah menjadi kader Golkar.
Menurut Wakil Ketua Harian Partai Hanura, Herry Lontung, Wiranto sudah keluar dari Hanura sejak menjadi Dewan Pertimbangan Presidan (Watimpres), 2019 lalu.
Saat ini, Wiranto yang mendirikan Hanura dikabarkan bakal bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Mantan Panglima ABRI itu.
Menurut Herry, bergabungnya Wiranto ke PAN tidak akan berpengaruh pada hasil suara Partai Hanura. “Itu (Wiranto jadi kader PAN) hak beliau. Tidak ada pengaruh apapun dengan kami,” ujar dia.
Wiranto Mendirikan Hanura, Berpaling ke PAN
Bahkan, Ketua Dewan Kehormatan Partai Hanura Marwan Paris menyebut, Hanura yakin mendapat kursi DPR RI dan memenuhi syarat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) di Pemilu 2024.
Meski begitu, Marwan tetap menghormati pilihan dan keputudn Wiranto untuk berlabuh ke PAN ketimbang tetap di Hanura.
Biarlah,kata dia,Wiranto dengan masa tuanya memilih mana yang terbaik bagi jalannya. Secara politik, dia tidak ingin mengomentari apa pun.
“Kita no comment. Tetapi secara manusia kita menghormati beliau,” katanya.
Marwan menegaskan, Hanura adalah partai yang besar meskipun terlihat kecil. Padahal, lanjut dia, Hanura memiliki 809 anggota legislatif di level kabupaten/kota.
Hanura, tambah dia, sebenarnya secara de facto partai besar, di tingkat daerah provnsi dan kabupaten/kota memiliki anggota legislatif.
Tetapi, pada tingkat nasional Hanura memang tidak berhasil mendapatkan kursi DPR RI.