Regional, GARUT: Ketua Yayasan Putera Garuda Utama Natanegara (YPGN) Ivan Revanora mengapresiasi penulis Buku Potret Para Dalem Garut Masa Hindia Belanda (1813-1942) Drs. Warjita.
Warjita merupakan pemerhati sejarah dan Budaya Garut yang telah pensiun dari Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut.
Menurut Ivan, dirinya bersama YPGN memberikan apresiasi yang besar pada langkah Warjita yang akan menerbitkan buku sejarah Garut tersebut.
Selama ini, kata dia, sudah jarang menemui buku sejarah Garut, maka dengan Dengan adanya buku ini, akan menambah pengetahuan sejarah bagi generasi muda di Garut.
Ia juga memohon dukungan dari berbagai pihak dengan terbitnya buku ini, sebab sejarah adalah tonggak dari sebuah peradaban.
“Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno (Ir Sukarno), negara yang kuat adalah negara yang tidak melupakan sejarahnya,” ungkap dia pada Jumat (30/9/2022).
Sementara itu, Penulis Buku Potret Para Dalem Garut Masa Hindia Belanda itu mengatakan, buku ini dibuatnya agar masyarakat dapat memahami tentang sejarah Garut dari masa ke masa. Terutama para generasi muda.
“Buku ini saya tulis berdasarkan fakta serta berdasar sumber yang dianggap valid. Kendati banyak sekali kesulitan, karena narasumber yang sudah tidak ada lagi,” kata Warjita.
Disinggung mengenai kepemimpinan Bupati siapa, yang dianggap Warjita membawa Garut ke arah lebih baik, dia menilai bahwa itu terjadi pada era kepemimpinan RAA. Wiratanu Datar VIII (Dalem Bintang).
Wiratanu merupakan Bupati ke-IV Garut menjabat pada tahun 1871-1915. Menurut Warjita, dia adalah Bupati yang menjabat paling lama memimpin Garut.
Berkat kepemimpinan Wiratanu, Garut menjadi terkenal. Mulai dari pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
Warjita berharap, Buku Potret Para Dalem Garut Masa Hindia Belanda (1813-1942) ini dapat menjadi inspirasi bagi para calon pemimpin Garut.
“Semoga, hadirnya buku ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi para calon pemimpin di Garut. Agar tidak melupakan sejarah yang telah membawa kebaikan bagi masyarakat di sini,” pungkas Warjita.