SAKATA.ID:- TikTok mengumumkan langkah cara pengguna mereka untuk mengamankan privasi data TikTok. Sebelumnya perusahaan ini memang pernah dibombardir dengan ancaman pemblokiran oleh beberapa negara, kaitan dengan kecurigaan pemberian data ke Partai Komunis Cina.
Hal itu langsung disanggah TiTok, pihaknya menjamin tidak akan memberikan data pengguna kepada Cina meskipun diancam.
“Kami tidak akan memberikan meski diminta oleh Pemerintah China,” ujar juru bicaranya, pada Business Insider.
Bahkan TikTok berupaya akan hijrah kantor dari Cina ke negara lain.
BACA JUGA : Aplikasi Belanja Online Diluncurkan Plaza Dekopinda Ciamis
Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, Filipina, Donny Eryastha, menegaskan komitmen TikTok untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna.
“Kami bekerja dengan seksama untuk mengembangkan infrastruktur keamanan yang terbaik dan menjunjung Panduan Komunitas serta mematuhi aturan dan hukum privasi setempat yang berlaku,” kata Donny, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (27/7/2020).
Kendati begitu pakar IT Aat Shadewa membenarkan bahwa tingkat kesadaran publik mengenai data privasi masih sangat rendah. Pengguna tidak menyadari informasi macam apa yang aman dan tikda untuk dibagi di platform digital.
“Bahka mereka tidak tahu bagaimana mereka bisa ambil bagian dalam mengatur data tersebut. Maka penting bagi pemain di Industri untu terus mengedukasi publik mengenai privasi data,” kata Aat.
Untuk melindungi privasi data, berikut hal-hal yang dapat dilakukan pengguna TikTok:
1. Ganti kata sandi
Mengganti sandi akan me-log out semua pengguna lain yang mungkin punya akses ke akun pengguna. Jika tidak bisa mengubah kata sandi, hubungi Tim Pendukung dengan mengunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan pilih Privasi dan Pengaturan > Kirim Ulasan.
Pilih kata sandi yang aman yang mengandung setidaknya satu angka dan karakter khusus.
2. Periksa info akun
Kunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan klik Atur Akun Saya untuk memverifikasi apakah informasi di akun Anda benar.
3. Jangan percaya situs web pihak ketiga
Jangan mempercayai situs web pihak ketiga yang menjanjikan untuk memberikan likes secara gratis, penggemar, mahkota, koin, atau insentif lain, karena situs web ini bisa mengambil informasi login.
TikTok mengatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melapor jika menerima tawaran seperti itu.
Sementara itu, dalam pengujian independen yang dilakukan baru-baru ini, Lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok.
Kepala CISSReC, Pratama Persadha, juga menyatakan tidak ditemukan malware di aplikasi TikTok.
“Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi,” ujar Pratama.
Hasil pengujian independen ini senada dengan laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), bahwa tidak ada malware yang ditemukan dalam TikTok, setelah dilakukan banyak riset keamanan siber.(S-02)*
*sumber:antara.