Politika, SAKATA.ID: Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung pada Selasa (11/4/2023).
Sekitar pukul 13.30 WIB, ia keluar dari pintu lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 itu, dilepas langsung oleh Kepala Lapas Kunrat Kasmiri.
Saat keluar, di hadapannya telah berjejal ratusan Sahabat Anas Urbaningrum. Para sahabat ini telah menunggu sejak Selasa pagi untuk menyambutnya.
Anas langsung maju ke panggung pidato. Di sana, ia melempar psywar melalui pidato yang disampaikannya.
Hanya saja, belum dipastikan siapa pihak yang dimaksud oleh mantan politisi partai berlambang Mercy ini.
Di sana, ia menyampaikan permohonan maaf kalau ada yang berpikir bahwa di tempat ini dia bakal mati membusuk.
Alhamdulillah, katanya, apabila ada yang berpikir dirinya menjadi bangkai fisik dan sosial, itu tidak terjadi.
Ia menegaskan bahwa adanya dukungan dari keluarga, teman, dan para sahabat membuat dirinya bisa lebih hidup dan tetap tegak berdiri.
Menurutnya bahwa dirinya masih sadar, sehat, dan dalam keadaan waras.
Anas kembali memohon maaf kepada pihak-pihak yang beranggapan bahwa dapat memisahkannya dengan para sahabat. Termasuk dengan Indonesia yang ia cintai.
Menurutnya bahwa adanya ikatan batin, rasa, nilai, semangat, serta komitmen di antara sahabat perjuangan membuatnya tetap melangkah.
Oleh karena itu, tegas dia, mereka yang beranggapan bahwa bisa memisahkan dirinya dengan sahabat-sahabatnya seperti tidur di siang bolong.
“Yang berpikir seperti itu. Mohon maaf. Seperti tidur di siang hari. Tidur di siang bolong. Sungguh saya mohon maaf,” kata dia.
Mohon maaf, lanjut dia, apabila ada yang berpikir bisa memisahkannya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang ia cintai, itu tidak terjadi.
Anas menyampaikan bahwa mereka yang menyusun skenario serinci apa pun tak bisa mengalahkan skenario Tuhan.
Meskipun, ada yang merancang dengan memasukkannya ke penjara dalam waktu lama dirinya tetap hadir.
Anas sekarang sudah bebas dari Lapas Sukamiskin dan yang beranggapan bahwa dirinya akan selesai ternyata tidak terjadi.
“Skenario yang disusun boleh besar, kuat, dan hebat. Namun, sekuat apapun skenario manusia tidak akan mengalahkan skenario Tuhan,” kata dia.
Anas Urbaningrum meninggalkan Lapas Sukamiskin, Kota Bandung sekitar pukul 14.00 WIB. Lalu ia menuju ke Rumah Makan Ponyo Cinunuk, Kabupaten Bandung.
Di sana, ia menggelar buka bersama dengan Sahabat Anas Urbaningrum yang datang dari berbagai daerah.