Nasional, SAKATA.ID: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) terus berupaya menekan angka pernikahan dini dan perceraian di Indonesia.
Kali ini, BKKBN menggelar Workshop Penguatan Karakter Remaja Melalui Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Indramayu, Jawa Barat.
Acara yang bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu diikuti puluhan pemuda Indramayu.
BACA JUGA: Positif Covid, Dua Orang Tahanan Kejari Kota Tasik Kabur
Para generasi muda di sana diberikan amanat secara langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.
“Bersama dengan BPIP kami melaksanakan program. Diharapkan program menekan pernikahan dini dari kedua lembaga bisa menekan angka pernikahan muda dan perceraian,” katanya.
BACA JUGA: Panduan Dasar Seputar Skincare, Hindari Penggunaan Alat Ini
Dia mengungkapkan, menekan pernikahan dini pada generasi milenial yang mampu menguasai media sosial tidak mudah. Namun diyakini bisa sukses.
Para peserta di Indramayu itu dikenalkan dengan “modul tentang kiita dan dilanjutkan dengan praktek Modul Tentang Kita”.
BACA JUGA: Sabun Mandi yang Mencerahkan Kulit, Harga di Bawah 50 Ribu
Lebih jauh dia juga berpesan supaya remaja tidak terjerumus pada hal-hal negatif di media sosial (Medsos). Mengingat arus informasi di Medsos sangat besar sekali.
“Kita berharap para remaja jangan terbawa arus dengan hal-hal negatif. Seperti hoax, intoleransi, dan lainnya.
BACA JUGA: Viva Face Tonic Green Tea, Skincare Lokal untuk Hilangkan Jerawat
Ia menegaskan, para remaja di Indramayu harus berani melawan arus. Yudian justru mengusulkan supaya remaja menguasai medsos. Tetapi isi dengan konten positif.
“Silakan kalian kuasai semua media sosial. Tetapi isi dengan konten-konten positif,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ahli KSPK BKKBN Pusat Bapak Dr. Riyo Kristian Utomo, MH.Kes., bahwa sebagai remaja silakan hanyut mengikuti arus. Namun jangan sampai terbawa arus.
Menurutnya, generasi muda harus memiliki rencana untuk masa depan. Baik untuk diri sendiri dan keluarga. Meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Jangan hal itu dijadikan hambatan.