Di Forum Internasional, Jabar Perkuat Jaringan Pembiayaan Perubahan Iklim

KTT G20
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat saat menghadiri acara G20 Global Blended Finance Alliance Dialogue dengan Tema “Natural Capital, Communities, and Climate Action for Better Business and a Better World, bertempat di United In Diversity Bali Campus, Denpasar, Ahad, (19/5/2024).

Bisnis, DENPASAR BALI, Sakata.id:- Pemprov Jawa Barat memperkuat jaringan pembiayaan untuk perubahan iklim melalui pembiayaan campuran internasional.

Sekda Jabar Herman Suryatman hadir dalam forum internasional ‘World Economic Forum G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialog’ di United in Diversity Bali Campus, Ahad (19/5/2024).

Bacaan Lainnya

Forum tersebut merupakan tindak lanjut dari KTT G20 dengan isu pembiayaan campuran internasional untuk perubahan iklim dan menjaga sumber daya alam.

Herman mengatakan, forum tersebut akan mempermudah Pemdaprov Jabar dalam membangun jaringan pembiayaan internasional untuk menyelesaikan persoalan perubahan iklim.

“Luar biasa kami bisa menambah wawasan dan lebih jauh lagi kami bisa bangun networking dengan berbagai stakeholders baik lokal maupun internasional,” katanya.

Herman menuturkan, perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus diantisipasi semua pihak termasuk dari segi pendanaannya.

“Bagaimana kita mencari pembiayaan campuran tentu bisa dari pemerintah, private sector, bisa juga dari filantropi dan berbagai donor untuk membiayai proses pembangunan berkelanjutan,” katanya.

“Di daerah ini harus dikolaborasikan juga dengan partisipasi masyarakat karena pembiayaan campuran dari multi – stakeholders tanpa parisipasi masyarakat akan sangat sulit,” tambahnya.

Usai menghadiri forum ini, Herman menyebut akan langsung ditindaklanjuti di tingkat Jabar. Selain Herman, turut hadir pula Sekda Kabupaten Bandung dan Sekda Kabupaten Sumedang. Forum dibuka resmi oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Forum ini sangat bagus bagaimana kita berdiskusi terkait dengan pembiayaan campuran internasional untuk perubahan iklim dan menjaga sumber daya alam. Tentu harus ditindaklanjuti di daerah,” pungkas Herman.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *