REGIONAL, TASIKMALAYA: Komoditas harga cabai merah besar dan cabai merah keriting di Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan.
Pasalnya, stok yang kian menipis akibat musim penghujan serta keterbatasan modal petani, menyebabkan harganya terus melambung tinggi.
Sejak beberapa pekan terakhir ini, harga cabai di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya, terus mengalami lonjakan dan melambung tinggi hingga mengalahkan harga komoditas lainya.
Berdasarkan hasil pantauan SAKATA.ID di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, harga cabai merah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 30 ribu/Kg, kini mengalami kenaikan mencapai Rp 45 ribu/Kgnya.
Bahkan sebelumnya harga cabai merah tersebut menembus Rp 50 ribu/Kgnya.
“Harga cabe terus merangkak naik sejak beberapa terakhir ini. Sebelumnya Rp 30/Kg untuk harga cabe merah, kini menjadi Rp 45 ribu-Rp 50/Kgnya,” kata Erpin Tasripin (48) salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk, Rabu (10/3/2021).
Cabe Rawit Domba Mencapai Rp 110 Ribu/kg
Sedangkan untuk harga cabe rawit domba mencapai Rp 110/Kg, sebelumnya hanya Rp 60/Kgnya.
Kenaikan harga cabe itu dipicu karena faktor cuaca atau musim hujan. Kondisi ini menyebabkan tanaman cabe cepat membusuk.
“Tidak hanya musim penghujan, kenaikan harga cabai itu dikarenakan terpengaruh dari kota besar lainnya melambung tinggi,” ujar Erpin.
Selain harga cabai, harga komoditi lainnya juga ikut merangkak naik seperti, cabai rawit biasa dari Rp 40 ribu/kg kini menjadi Rp 70 ribu/kg.
Sementara itu, cabai rawit hijau dari Rp 16 ribu/kg menjadi Rp 24 ribu/kg, cabai keriting dari Rp 40 ribu/kg jadi Rp 50 ribu/kg.
Seperti halnya cabai hijau curah ikut merangkak naik dari harga semula Rp 20 ribu/kg, kini menjadi Rp 28 ribu/kgnya.
“Tingginya harga cabe itu berdampak pada konsumen yang mulai mengurangi pembelian sampai 50%,” tukasnya.