Ragam, SAKATA.ID : Bencana alam tsunami diperkirakan akan terjadi di sepanjang Pantai Selatan Jawa. Bahkan potensi bencananya besar dengan ketinggian gelombang hingga 20 meter.
Informasi ini ditunjukkan oleh hasil kajian terbaru yang dipublikasikan sebuah jurnal Internasional, Nature pada Kamis (17/9/2020).
Kajian ini dilakukan oleh tim peneliti dengan penulis pertama S. Widiantoro dari Global Geophysics Research Group, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tim peneliti lain terdiri dari E Gunawan, A Muhari, N Rawlinson, J Mori, NR Hanifa, S Susilo, P Supendi, H A Shiddiqi, AD Nugraha, dan HE Putra.
Hasil penelitian merek menyebutkan tsunami pantai selatan diakibatkan gempa bumi. Ketinggiannya mencapai 20 meter dengan rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa.
Temuan ini tidak bisa dianggap sepele. Harus menjadi perhatian semua pihak mengingat pembangunan di pesisir pantai selatan Jawa sangat pesat.
Diketahui, beberapa waktu belakangan ini wilayah selatan Jawa kerap diguncang gempa. Seperti pada Jumat (17/7/2020) lalu, sebuah gempa tektonik mengguncang Samudera Hindia Barat Daya Pangandaran.
Atas penelitian itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap gempa bumi tektonik yang terjadi di wilayah selatan Jawa.
Dari penelitian itu juga disebutkan, zona subduksi di selatan Pulau Jawa diketahui menyimpan potensi gempa besar.
Para peneliti menggunakan data relokasi gempa bumi yang dicatat oleh BMKG dan inversi data sistem penentuan posisi global (GPS). Untuk menyelidiki celah seismik di selatan Pulau Jawa.
Hasil relokasi gempa itu menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan Jawa dan palung Jawa, yang tidak memiliki kegempaan.
Zona diidentifikasi sebagai celah seismik, yaitu zona kegempaan aktif yang tengah menyimpan tenaga dan berpotensi terjadi gempa besar di masa depan.
Celah seismik yang memanjang ini disebut bisa pecah secara terpisah atau bersamaan saat terjadi gempa.
Hasil penelitian itu menyebutkan, apabila segmen di selatan Jawa Barat saja yang lepas, maka gempa bumi yang dihasilkan bisa berkekuatan M 8,9, dengan periode ulang 400 tahun.
Untuk periode ulang yang sama, segmen di Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa memicu gempa M 8,8.
Sementara itu, jika kedua segmen pecah dalam satu gempa, maka goncangan diperkirakan akan berkekuatan M 9,1.
Ini setara gempa Aceh pada 2004. Bisa dibayangkan, seperti apa kerusakan yang akan terjadi apabila tsunami pantai selatan itu terjadi.
Menurut Peneliti Pusat Studi Gempa Nasional Rahma Hanifa, ketika dua segmen yakni Segmen Jawa Barat hingga Jawa Timur runtuh bersamaan dapat menghasilkan tsunami yang sangat besar dengan ketinggian maksimum 20,2 meter di dekat pulau-pulau kecil di sebelah selatan Banten.
Sementara tinggi tsunami rata-rata di sepanjang pantai selatan Jawa mencapai 4,5 meter.