Ragam, SAKATA.ID: Kembali heboh terkait ramalan di tahun 2023 dari seorang peramal terkenal Baba Vanga.
Sebenarnya wanita yang bernama lengkap Vangeliya Pandeva Gushterova ini telah meninggal dunia pada 1996.
Ketika itu ia berusia 84 tahun. Namun dia meninggalkan rincian catatan yang dia yakini akan terjadi selama bertahun-tahun setelah kematiannya.
Peramal Baba Vanga ini terkenal karena pernah memprediksi serangan 9 November 2022 di Amerika Serikat (AS).
Kemudian, ada catatannya yang menunjukkan adanya kemungkinan Perang Dunia III dalam tahun-tahun mendatang.
Dari laporan Republic World menyebut, peramal itu juga memprediksi akan adanya sebuah negara besar akan menggunakan senjata biologis.
Ramalan Baba Vanga bahkan mengeklaim bahwa di 2023 ini akan ada badai matahari atau tsunami matahari yang sangat menghancurkan.
Mengingat keadaan saat ini, adanya konflik antara negara Rusia dan Ukraina. Perang kedua negara itu disebut menjadi ancaman serius bagi seluruh dunia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah berulang kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir di tengah perang yang sedang berlangsung di Eropa Timur itu.
Ramalan Baba Vanga Terkait Vladimir Putin
Pada Februari 2022 lalu, prediksi Baba Vanga tentang Putin juga menjadi populer di media sosial.
Ramalan cenayang buta itu menyebutkan Presiden Putin suatu hari akan “memerintah dunia”. Dan tidak ada satu pun yang bisa mencegah Rusia mengambil posisi ini.
Menurut Baba Vanga, negara Rusia akan naik menjadi “penguasa dunia”, sementara Eropa akan berubah jadi gurun.
“Semua akan mencair. Seolah-olah es. Danbhanya satu yang tetap tak tersentuh: kemuliaan Vladimir. Kemuliaan Rusia,” katanya.
Konflik Rusia-Ukraina
Serangan dari Moskow ke Kyiv masih terus berlangsung hingga kini. Bahkan, Rusia menyerang Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, beberapa jam sebelum perayaan Malam Tahun Baru.
Atas serangan itu, Vladimir Putin mengatakan bahwa “kebenaran sejarah” berada di pihaknya.
Laporan dari AFP pada Minggu (1/1/2023) menyebutkan, momen serangan Moskow itu terjadi ketika wilayah pemimpin Rusia menyampaikan pidato tengah malamnya.
Sekitar waktu yang sama, ledakan yang mengguncang ibu kota Ukraina terjadi. Wartawan AFP menyampaikan, pihaknya mendengar sedikitnya 11 ledakan keras di sore hari.