SAKATA.ID : Entah apa yang ada dalam pikiran janda muda ini. Diduga depresi setelah bercerai, dia banyak menghabiskan waktu keluar dengan pasangan barunya, yang masih berstatus pacar.
Janda muda dengan satu anak ini, sudah tidak punya nurani. Dia tega meninggalkan anaknya yang baru berusia tiga tahun sendirian di rumah.
Tidak ada seorangpun yang menemani bayi tiga tahun itu. Tak ada yang bisa dilakukan bayi ini ketika ditinggal ibunya. Sampai akhirnya, anak bernama Noa ini mengalami sakit parah.
Tetangga, yang mengetahui keadaan tersebut membawa Noa ke rumah sakit. Sayang, nyawa Noa tak lama menghilang. Dia diduga tewas karena mengalami kelaparan dan dehidrasi.
Saki Kakehashi (24) tahun, ibu dari Noa meninggalkan anaknya selama seminggu di rumah. Dia dikabarkan pergi bersama kekasihnya.
Demi menghabiskan waktu dengan pacarnya, dia rela meninggalkan anaknya yang masih bayi, dan lupa. Sehingga akhirnya, kematian Noa tak bisa dihindari. Polisi pun tak tinggal diam. Lalu menangkap Saki Kakehasi.
Polisi menduga anak kecil bernama Noa ini meninggal dunia karena dehidrasi dan kelaparan. Tidak ada siapa-siapa di rumah tempat anak itu ditemukan tewas. Suasana rumah nampak berantakan.
Saki Kakehashi, kepada kepolisian Jepang mengakui jika dia telah meninggalkan anaknya dalam waktu berhari-hari. Namun anehnya, dia mengatakan itu hal biasa.
Bahkan Saki bersikeras bahwa Noa anaknya baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan anaknya. Dia mengaku sempat menelepon Noa dan Noa baik-baik saja.
Pada laman Japan Times, seseorang yang mengaku dekat dengan Saki mengatakan, Saki meninggalkan anaknya tanpa pengawasan selama beberapa hari. “Dia (Saki) sering pulang larut malam, bahkan beberapa hari,” katanya (9/07/2020).
Kepada Polisi Saki mengaku tinggal bersama Noa sejak 2017 setelah bercerai dengan Ayah Noa. Saki mengaku sempat menelepon Noa, dan Noa baik-baik saja.
Pada tubuh Noa juga ditemukan ruam pada pantatnya, diduga karena popok yang dipakainya tidak pernah diganti selama berhari-hari sejak ditinggal ibunya.
Kekejaman Saki tak bisa ditolerir, Polisi Jepang menangkap dan akan meproses hukum atas kekejaman kepada anak. (sakata-02).*