Ragam, SAKATA.ID: Harus lebih rapi dalam memakai masker, jangan ngasal, karena masker yang longgar tidak baik untuk kulit mukamu. Jadi yang tepat kalau memilih ukuran.
Di masa Pandemi Covid-19, memakai masker sudah menjadi keharusan, lantaran salah satu protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan.
Memakai masker sebagai langkah untuk hidup sehat, terhindar dari penularan Covid-19.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya memilih ukuran masker yang tepat.
Tentunya, ukuran masker harus tepat agar terhindar dari masalah kulit wajah.
Seperti yang dijelaskan Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK.
Ia menyebutkan, pemakaian masker kain yang longgar tidak baik lantaran dapat merusak lapisan kulit bagian luar.
Sebab, masker longgar itu malah akan menggesek-gesek lapisan kulit. Sehingga lama-kelamaan permukaan kulit itu menjadi rusak.
Ia menegaskan, kalau pakai fabric mask jangan yang renggang. Seperti kain linen. Kan kain tersebut renggang.
Apabila kain masker yang renggang lebih bertekstur maka aka. lebih tergesek-gesek ke kulitnya. Barrier-nya juga akan rusak.
Arini mengungkapkan hal tersebut dalam acara virtual Lancôme, baru-baru ini, dikutil dari Viva, Sabtu (9/10/2021).
Ia menyarankan supaya masyarakat lebih pintar dalam memilih ukuran masker. Harus lebih tepat.
Sehingga, ukuran masker yang dipakai tidak terlalu renggang ataupun ketat.
Terlebih, kata dia, pada saat memakai masker akan ada perubahan pada mikrobioma yang berperan penting menjaga lapisan kulit.
Sehingga membuat kulit menjadi tampak sehat dan bercahaya. Hingga mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat, dan peradangan kulit lainnya.
Biasanya masker yang dipakai dapat ventilasi udara. Di dalam masker microbiome bercampur, karena tentu apabila bicara kemungkinan besar akan ada ludahnya.
Kemudian napas dan lainnya, sehingga microbiome berubah. Dan orang yang memakai masker itu harus mengembalikan lagi.
Ganti Masker 4 Jam Sekali
Dokter yang tergabung di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia ini juga menyarankan supaya masker rutin diganti, yakni dalam 4 jam sekali.
Ia menjelaskan, penggantian masker secara rutin adalah cara ntuk mencegah terjadinya kerusakan kulit. Dan penyakit lainnya yang terdapat dalam masker bekas.
Dia menganjurkan, rutin mengganti masker setiap empat jam sekali.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk rutin membersihkan wajah dan mengaplikasikan serum demi menjaga lapisan kulit.
Ia juga menyarankan kepada orang dengan bakat eksim atopik, penyakit psoriasis, agar menyeimbangkan microbiome. Supaya lebih disiplin, karena akan memperparah penyakitnya.
Bahwa penting banget, sehari-hari harus merawat microbiome.