Sosok, CIAMIS, Sakata.id:- 23 November 2024 salam dua jari dari Yana D Putra (Kang Yana), masih melambai-lambai di tengah ribuan masyarakat pada Kampanye Akbar Herdiat – Yana di Taman Lokasana Ciamis.
Hari itu pula dia dan Herdiat Sunarya memborong seluruh pedagang di Lokasana dan diberikan secara gratis untuk masyarakat.
Namun, siapa sangka, ternyata itu lambaian dan salam dua jari terakhirnya untuk masyarakat Tatar Galuh, untuk para sahabat, keluarga dan kerabat. Hari itu, hari terakhir Kang Yana memborong makanan dari para penjual di Taman Lokasana, hari terakhir Kang Yana menjajani masyarakat.
Senin, 25 November 2024 pagi beberapa sahabat tetiba digegerkan dengan kabar kepergiannya. Setiap sahabat Kang Yana mengaku tak menyangka jika Calon Bupati Ciamis yang mendampingi Herdiat Sunarya di Pilkada 2024 itu meninggal dunia.
“Sama sekali tidak menyangka. Sebelumnya kita lihat semua almarhum baik-baik saja. Kang Yana pergi dengan baik dan mudah. Dia tidak merepotkan keluarga, bahkan setau saya dia tidak pernah dikabarkan dirawat di rumah sakit,” kata David Firdaus, saat melayat di rumah duka Jalan Galuh Ciamis.
Hal serupa dikataka Hendra ‘Ebo’ Sukarman, salah seorang dosen Unigal Ciamis yang terkenal dekat dengan Kang Yana.
” Hari Minggu dia ngajak kumpul dan ngajak momotoran. Tapi tiba-tiba membatalkan. Tadi jam enam pagi, Kang Yana juga nelepon saya. Makanya pas dapat kabar beliau meninggal saya tidak percaya sama sekali, sebelum melihat jasad jenazahnya,” kata Ebo.
Kang Yana dikabarkan wafat pada pukul 09.45 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Beliau dinyatakan terkena serangan jantung.
Kang Yana berpulang di masa tenang sebelum dua hari sebelum pencoblosan pemilihan bupati dan wakil bupati Ciamis.
Sehari sebelum pencoblosan tanggal 26 November adalah hari ulang tahunnya. Beberapa orang sahabat bahkan mengaku telah mempersiapkan surprise di malam ulang tahun Kang Yana.
Sahabat Sunyi
Selain Herdiat Sunarya yang nampak terpukul dan sedih dengan wafatnya Yana D Putra. Beberapa sahabat yang membersamai karir politiknya di Partai Amanat Nasional ( PAN ) Ciamis, seperti Hendra S Marcusi, dan Herry Dermawan, juga terlihat sangat berduka. Mereka bahkan tak kuasa menahan tangis.
Sunyi. Tak sepatah katapun yang terucap dari Hendra Marcusi dan Herry Dermawan, itu menandakan mereka sangat berat, sangat terpukul, tak ada bahasa apapun bisa diucapkannya. Apalagi saat mereka berada di depan liang lahad, di mana jenazah Kang Yana disemayamkan.
Bermula dari Motor Bektu ( Bebek Tujuh Puluh )
Sebelum menjadi Wakil Bupati Ciamis mendampingi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pada Tahun 2019, Kang Yana mulai mencatatkan namanya sebagai anggota DPRD Ciamis pada periode 2004-2009.
Dia menjadi anggota dewan termuda kala itu. Sebelumnya, Yana sering nongkrong di warung Teh Yati pojok Alun-Alun Ciamis. Warung tempat para aktifis berdiskusi itu adalah beskem Forum Diskusi Alun-Alun ( FDA ).
Pemikirannya sudah terasah dan teruji di forum tersebut. Kang Yana sejak itu sudah akrab dengan Herry Dermawan, Hendra Marcusi dan Nanang Permana ( Ketua DPC PDIP ).
Setiap datang ke warung Teh Yati, Kang Yana menggunakan motor tua, motor bebek honda tahun 70 atau sangat dikenal dengan motor bektu.
Tahun 2004 Yana mencoba peruntungan dengan menjadi calon anggota legeslatif dari PAN. Ada tim yang sangat kental dan identik dengan Kang Yana. Dia bernama Eka Muntaha.
Eka membeberkan, pada saat membersamai Kang Yana blusukan kampanye di dapil 1 Ciamis, ada insiden yang sampai saat ini sangat terkenang. Bahkan Kang Yana sesekali suka menceritakan kembali peristiwa tersebut pada Eka Muntaha.
“Saya dan Kang Yana kampanye itu pakai motor bektu. Kemana mana pake motor itu. Sampai pernah saat kami berboncengan pulang blusukkan kami terperosok terjun ke sawah. Itu menjadi kenangan saya dan Kang Yana,” kata Eka.
Kata Eka, Kang Yana memang tipikal orang yang tidak kenal lelah dan pekerja keras. Dia membuktikan pencapain dari kerja kerasnya itu sampai berhasil terpilih menjadi Anggota DPRD Ciamis 2004 – 2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
” Kang Yana tiga periode menjadi anggota DPRD sebelum akhirnya pada tahun 2019 menjadi wakil bupati Ciamis mendampingi Pak Herdiat, ” kata Eka.
Eka mengaku sangat berat menerima kenyataan orang terdekatnya meninggal dunia. Apalgi di hari dimana dua hari lagi pencoblosan Pilkada.
” Tapi ini takdir Allah. Mungkin inilah yang terbaik yang Allah putuskan untuk Kang Yana. Tentu banyak pesan dan filosofi hidup yang saya dapat dari Kang Yana, dia orang yang baik,” kata Eka.
Motor Bektu itu kata Eka sempat diwariskan Yana untuk dipakai Eka. Kemudian duberikan kepada Kang Ambon Pengojeg Alun-Alun.
Yana D Putra meninggalkan seorang istri Gitta Griselda Jamil, dan dua orang anak.