Sosok, SAKATA.ID : Mantan Menteri Kehakiman di masa Presiden Suharto, Prof Muladi meninggal dunia, Kamis (31/12/2020).
Ia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sekitar pukul 06.45 WIB.
Prof Muladi sempat dikabarkan terkena Covid-19. Ia dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak 17 Desember 2020.
Namun, sejak saat itu, berdasarkan keterangan dokter Muladi dan istri membutuhkan transplantasi darah.
Sayangnya, stok darah di rumah sakit tempat Muladi dirawat sedang kosong.
Saat itu, keluarganya berharap ada yang bersedia memberikan plasma darah golongan darah B+ dan A+.
Rencananya, keluarga Muladi akan memakamkan almarhum di Semarang, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan putri Prof Muladi, Listy Muladi. Dia mengungkapkan bahwa keluarga menghendaki almarhum Mantan Gubernur Lemhannas itu dimakamkan di Semarang.
Ia mengatakan, almarhum tidak akan disemayamkan di rumah duka di Jakarta. Tetapi, rencananya akan langsung diberangkatkan ke Semarang hari ini memakai ambulans.
Listy mengungkapkan, sang ayah sempat bicara kepada dirinya kalau almarhum ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tetapi keluarga ingin di Semarang.
Dikutip Kompas bahwa Muladi menjabat Menteri Kehakiman di pengujung kekuasaan Presiden Soeharto. Yaitu pada tahun 1998.
Kemudian, Muladi menjadi Menteri Kehakiman dan menjabat juga sebagai Menteri Sekretaris Negara pada era Presiden B.J. Habibie.
Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Muladi menjadi Gubernur Lemhannas.
Prof Muladi juga terjun ke Partai Politik. Ia adalah politikus Partai Golkar.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Partai Golkar.
Ketua Dewan Pimpinan Partai (DPP) Golkar Ace Hasan Syadzily mengenang soso Muladi sebagai pemimpin yang baik.
Jabatan terakhir beliau, kata Ace, adalah sebagai Ketua Mahkamah Partai Golkar. Ketika itu Partai Golkar menghadapi dualisme kepemimpinan. Namun dapat diselesaikan dengan baik.
Ace mengungkapkan, dirinya dan Partai Golkar sangat kehilangan atas kepergian Muladi. Ia menyebut Muladi sebagai putra terbaik bangsa dan Golkar.
Prof Muladi banyak mengabdikan dirinya sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Surakarta, Jawa Tengah.
Atas berbagai aktivitas dan pengabdiannya, ia telah memperoleh beberapa penghargaan.
Di antaranya, ia mendapat penghargaan Dwija Sista. Dari Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1991.
Lalu, Man of Year dari Harian Suara Merdeka di Semarang. Pada tahun 1995; dan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun. Dari Presiden Republik Indonesia, 1995;
Kemudian, Man of Year dari Asosiasi Jurnalis Jawa Tengah. 1995; DAN VI Karate (INKAI), 1998;
Bintang Mahaputra Adi Pradana Kelas II. Dari Presiden Republik Indonesia pada 1999; The Best Alumnni of Undip. Tahun 2003;
Serta Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden Republik IndonesiaI 2006.