Politika, GARUT: Penetapan nomor urut dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Garut telah dialksanakan beberapa waktu lalu.
Pasangan Helmi Budiman dan Yudi Nugraha mendapat nomor 1. Sementara pasangan Abdussy Syakur Amin dan L. Putri Karlina mendapat nomor 2.
Bagi Putri Karlina, calon wakil bupati Garut, nomor 2 bukan sekadar angka. Ia menyimpan makna yang dalam dan harapan besar bagi masyarakat.
Menurutnya, nomor ini memiliki simbolisme khusus yang merepresentasikan kebahagiaan dan aspirasi untuk kemajuan Garut.
Nomor 2 adalah angka yang sudah ia tunjukkan dalam setiap pose foto. Dia merasa ini adalah pertanda baik bagi perjalanan di Pilkada Garut 2024.
“Ketika mendapat nomor 2 saya sangat bahagia sekali, karena sesuai dengan gestur tubuh saya kalau berpose,” ujar dia pada Kamis (26/9/2024).
Selain itu, salah satu aspek menarik dari nomor urut 2 adalah asosiasinya dengan kemenangan dalam pemilihan presiden sebelumnya, ketika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memperoleh nomor yang sama.
Hal ini diharapkan memudahkan masyarakat mengingat pasangan ini, serta membangkitkan semangat kolektif untuk memberikan dukungan.
“Dan nomor 2 ini juga sebagai pemenang Pilpres kemarin,” ungkapnya.
Dengan nomor ini, Putri ingin membangun koneksi emosional dengan masyarakat, mengingatkan mereka pada momen-momen kemenangan yang membawa harapan.
Lebih dari itu, Putri Karlina melihat nomor urut 2 sebagai simbol sepasang, mencerminkan keseimbangan dan kolaborasi antara dirinya dan calon bupati Abdussy Syakur Amin.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dalam mewujudkan visi dan misi untuk Garut yang lebih baik.
Putri menilai baha mereka adalah pasangan yang saling melengkapi di Pilkada Garut. Ia berkomitmen untuk bekerja bersama demi kemajuan Garut.
Putri yang juga seorang dokter gigi lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) dan pengusaha. Veberapa cafe dan restorannya pun semakin maju di antaranya adalah Leuwi Asri dan Bumi Upi.
Sejak kecil dirinya bersekolah di Kabupaten Garut. SDN Paminggir 4 Garut, SMPN 1 Garut, dan SMAN 1 Garut. Setelah menyelesaikan Strata 1 di UGM dia meraih gelar MBA di ITB.
Dengan latar belakang yang kuat, ia bertekad untuk membawa inovasi dan perubahan positif bagi masyarakat.