SAKATA.ID: Nilai tukar rupiah menguat seiring dengan ditemukannya vaksin corona virus disease. Transaksi antar bank ditutup Selasa (21/7/2020) sore tadi.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen menjadi Rp14.741 per Dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kabar positif datang dari pengembangan vaksin corona virus, seperti Pfizer dan BioNTech yang melaporkan data awal positif seputar vaksin anti-corona yang mereka kembangkan.
BACA JUGA : Vaksin Corona Segera Diproduksi, Siap Diedarkan 2022
Kandidat vaksin lainnya berasal dari Universitas Oxford dan AstraZeneca yang juga menunjukkan respon imunitas yang positif dalam uji coba awal.
Dari domestik, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan membaik pasca data manufaktur Indonesia pada Juni 2020 lebih baik dibandingkan ekspektasi para analis.
“Ini cukup menggembirakan untuk pasar. Apalagi pemerintah sudah bekerja sama dengan China untuk mengembangkan obat penawar pandemi virus Corona di Bandung,” kata Ibrahim.
Angka PMI Indonesia pada akhir semester I 2020 berada di 39,1. Angka PMI manufaktur Indonesia pada Juni pun memunculkan sebuah harapan.
Kendati belum bisa dikatakan ekspansi, namun angka ini sudah jauh lebih baik dan bisa menjadi titik kebangkitan perekonomian nasional.
Bank Indonesia sedikit lebih tenang pasca data global condong positif dan itu bisa menstabilkan mata uang Garuda di akhir bulan ini.
Walaupun berpotensi menyentuh angka psikologis di Rp15.000 per dolar AS, namun angka tersebut dinilai sudah sesuai dengan fundamental ekonomi saat ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.755 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.730 per dolar AS hingga Rp14.775 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.813 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.832 per dolar AS.(S-02)**.