Ragam, SAKATA.ID: Mungkin kita pernah berjalan bersama teman atau pasangan, tapi cara berjalan dia itu lebih cepat dari kita tapi bukan karena terburu-buru.
Saat mereka diajak memelankan langkahnya juga cukup menderita karena tak terbiasa berjalan pelan. Apalagi disuruh mengikuti ritme jalan kita yang super lambat.
Tapi, kita jangan dulu kesal kepada mereka yang mempunyai kebiasaan berjalan cepat.
Pasalnya, ada sebuah penelitian terkait dengan orang yang berjalan cepat punya potensi bakal berumur panjang.
Penelitian itu diterbitkan dalam Mayo Clinic Journal of Mayo Clinic Proceedings.
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa orang yang berjalan cepat punya umur yang lebih panjang. Dibanding dengan orang yang berjalan lama.
Artikel penelitian ini juga dipublikasi ulang oleh Newsweek dandikutip CNN pada Senin (28/6/2021).
Jadi, para ilmuan melakukan penelitian terhadap 475 ribu peserta penelitian. Para peserta diharuskan menjawab apakah kecepatan berjalan mereka yang biasa lambat, stabil/rata-rata atau cepat.
BMI peserta juga dihitung dengan membagi berat badan orang dewasa dalam kilogram. Dan dengan tinggi badan mereka dalam meter kuadrat.
Kemudian Lingkar pinggang para peserta, serta persentase lemak tubuh.
Rata-rata, para peserta yang diteliti apabila berusia 58,2 tahun dan memiliki BMI 26,7 berarti mereka ada dalam kategori berat badan berlebih.
Para peserta ada yang melaporkan kecepatan berjalan cepat. Ternyata, mereka memiliki harapan hidup lebih lama di semua tingkat BMI.
Mulai dari 86,7 hingga 87,8 tahun pada wanita. Sementara pada pria mulai 85,2 hingga 86,8 tahun.
Pejalan cepat ditemukan memiliki harapan hidup lebih lama, tulis dalam penelitian tersebut.
Tentu saja orang yang berjalan dengan konstan di berbagai tingkat dan indeks adipositas.
Diketahui bahwa adipositas adalah kelebihan berat badan yang parah atau tidak wajar.
Sementara itu, mereka yang cara berjalannya lambat memiliki harapan hidup yang lebih pendek.
Meskipun mereka dalam kisaran yang sehat dan kurus-. Wanita dalam kelompok berjalan lambat memiliki harapan hidup rata-rata 72,4 tahun. Turun menjadi 64,8 tahun untuk pria.
Selain Berjalan Cepat, Ada Peran Berat Badan?
Penulis utama penelitian ini Tom Yates mengatakan para profesor sudah melakukan penyelidikan terhadap peran berat badan pada harapan hidup.
Profesor di University of Leicester itu mengungkapkan, penelitian terkait kelebihan berat badan itu dilakukan selama bebrrapa dekade terakhir.
Ada juga hasil studi dari beberapa negara yang menunjukkan bahwa risiko orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Mereka akan meninggal lebih rendah jika kebugarannya lebih tinggi.
Jadi hal ini juga berbeda dengan asumsi yang sering dibuat publik bahwa obesitas memberikan risiko paling besar.
Yates berpesan bahwa orang-orang harus sadar akan kecepatan berjalan mereka. Seorang pejalan kaki yang lambat harus mencoba dan berjalan lebih cepat.