SAKATA.ID, JAKARTA : Partai Nasional Indonesia (PNI) patut dijadikan contoh oleh partai modern yang ada di Indonesia saat ini. Pengamat Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr. Emrus Sihombing menilai ada semangat nasionalisme pada diri para tokoh PNI.
Dikatakan Sihombing PNI relak berjuang melawan penjajah dan memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme yang kuat.
PNI adalah partai politik tertua di Indonesia diidirikan pada 4 Juli 1927 dengan nama awal Perserikatan Nasional Indonesia oleh Soekarno, Dr Tjipto Mangunkusumo, Mr Budhyarto Martoarmodjo, Mr Iskak Tjokroadisurjo, dan sejumlah tokoh lainnya.
“Secara organisasi semangat nasionalisme sebenarnya sudah terpupuk, di partai politik di Indonesia sekarang. Tapi individunya, saya masih melihat banya yang menyimpang tidak memiliki nasionalisme,” ujar Emrus dalam rangka merefleksi 4 Juni sebagai hari kelahiran PNI, Minggu (05/07/2020) pada kantor berita Indonesia Antara. .
Walaupun kemudian individu parpol yang menyimpang itu dikatakan oknum kata Emrus, tetapi mengambil hak rakyat itu bisa dikatakan nasionalismenya nol. “Pada nasionalisme itu ada semangat persatuan yang tidak membeda-bedakan, dengan tujuan yang sama sebagai bangsa,” kata dia.
Perlu ada pemicu memang untuk mengorbankan nasionalisme. Jika dulu mengusir penjajah dan merdeka menjadi pengobar, hari ini ketertinggalan dari bangsa lain dan ingin maju harus menjadi pengobar zaman sekarang.
Persoalannya, kata dia, ada dua kelompok sosial yang membuat susah tergugah nasionalismenya, yakni mereka yang merasa telah menikmati kesejahteraan di Indonesia tanpa merasa tertinggal dari bangsa lain.
“Kedua, kelompok masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan, tetapi mereka tidak sadar ketertinggalan ini sebagai ancaman bagi bangsa,” katanya.
Oleh karena itu, Emrus mengingatkan parpol-parpol yang ada sekarang harus bisa menggugah semangat nasionalisme para kader mudanya dengan merefleksikan semangat nasionalisme PNI dengan kondisi sekarang.
“Artinya, semangat nasionalisme Soekarno, tokoh PNI, dan para pejuang kemerdekaan jangan sampai luntur karena alasan apapun,” kata Emrus. (S-02)*