REGIONAL, TASIKMALAYA: Kasus positif covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kembali melonjak setelah hasil swab polymerase chain reaction (PCR) dari klaster salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) bertambah.
Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat ratusan santri beserta tenaga pengajar yang telah terkonfirmasi positif covid-19 di ponpes tersebut.
Guna memantau penanganan percepatan covid-19 dari klaster baru Pondok Pesantren, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, meninjau langsung penanganan klaster penyebaran Covid-19 di salah satu Pondok Pesantren, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/02/2021).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, saat ini dinas terkait sudah melakukan penanganan dengan pengetesan, pelacakan, dan pengobatan atau 3T (testing, tracing, treatment).
“Pihak pesantren juga sudah meliburkan proses belajar mengajar,” kata Uu kepada sejumlah wartawan.
Menurut Uu, para santri yang telah terpapar positif covid-19 pun sudah diisolasi. Sementara santri yang negatif sudah dipulangkan secara bertahap.
BACA JUGA: Tidak Terpapar Covid-19, Puluhan Santri di Tasik Dipulangkan
Pesantren Sudah di Lockdown
“Pesantren juga di-lockdown, tidak ada keluar masuk bebas. Semua sudah dilaksanakan sempurna oleh pihak pesantren,” terang dia.
Dikatakan Uu, munculnya klaster penyebaran Covid-19 di pesantren itu merupakan kejadian di luar kendali. Sebab, pihak pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan maksimal.
“Tapi semua Allah yang menentukan,” ucapnya.
Sebelumnya, hingga saat ini berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat 383 orang santri di lingkungan pesantren terkonfirmasi positif covid-19.
Terdapat penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak tiga orang santri dari sebelumnya.
Dari total kasus yang ada, 333 orang di antaranya merupakan santri dan 50 orang merupakan tenaga pengajar serta karyawan pesantren tersebut.
Mereka yang terkonfirmasi positif telah diisolasi yang tersebar di sejumlah tempat yakni, 110 orang di Hotel Crown, 55 orang di Rumah Sakit Dewi Sartika.
Sementara itu, 5 orang di RSUD dr Soekardjo, 175 orang di pesantren, 1 orang di RSHS, 1 orang di Puskesmas Lakbok Ciamis, 3 orang telah pulang, dan 32 orang isolasi mandiri.