TRAVEL, CIAMIS:- Pramuwisata Ciamis yang mendampingi para wisatawan dalam dan luar daerah harus memahami sejarah Galuh yang tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Ciamis.
Direktur Riset Kerjasama Kelembagaan dan SDM, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Ciamis Syarif mengatakan Pramuwisata Ciamis selain mampu menguasi informasi destinasi wisata, kuliner, budaya, juga harus menguasai sejarah Galuh.
“Pengetahuan sejarah dan budaya Galuh sangan penting. Sehingga pemandu bisa memberi tahu tentang adat istiadat yang berlaku di tempat wisata yang sedang dikunjungi, dan harus mengikuti adat itu,” kata Syarif, Jumat (11/10/2020).
BPPD kata Syarif akan melakukan pembekalan Pramuwisata Ciamis yang sudah ada dan menghimpun mereka pada Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Ciamis. Hal tersebut berkaitan dengan keprofesian seorang Pramuwisata.
BACA JUGA: Wisata Coffee on The Bus Ciamis Mulai Uji Trip
BACA JUGA: Kafe Bus Viral, Coffee On The Bus Jogja – Ciamis Kopi Bis
“Pramuwisata itu profesi yang dibekali kemampuan khusus termasuk memiliki kode etik pramuwisata. Untuk itu pula posisi HPI penting dibentuk di Kabupaten Ciamis,” kata dia.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Budi Kurnia merespon baik rencana pembentukan HPI Ciamis sebagai upaya peningkatan pelayanan kepariwisataan.
Dikatakan Budi indikator pariwisata memang harus mempunyai Pramuwisata atau guide tour profesional. Ciamis tentu sangat membutuhkan Pramuwisata yang profesional. “Itu gagasan dan rencana yang bagus, kami sangat mengapresiasi. Kita memang butuh Pramuwisata yang profesional,” kata Budi.
Melalui HPI kata Budi diharapkan pengembangan industri kepariwisataan di Ciamis bisa lebih berkembang. Pelayanan bermutu baik dengan kehadiran Pramuwisata profesional. Kehadiran Pramuwisata profesional yang tergabung di dalam HPI bisa menjadi sarana promosi dan pemasaran kepariwisataan, tidak sekadar pemandu wisata.