Regional, CIAMIS: Bendungan Leuwikeris yang berada di sekitar Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis itu ditargetkan tuntas pada tahun 2022.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Bambang Hidayah, Jumat (26/3/2021).
Informasi saja, kata dia, Bendungan Leuwikeris ditargetkan secara fisik selesai akhir 2022. Sehingga pada tahun 2023 ditargetkan bisa dilaksanakan infounding.
BACA JUGA: Puluhan Tahun Mengabdi di Pemkab Ciamis, 283 Orang Diangkat Jadi PPPK
Oleh karenanya, ujar Bambang, pihaknya melakukan konsultasi dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Menyikapi hal tersebut Konsultan pembangunan bendungan itu menggelar rencana tindak darurat (RTD) bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis.
BACA JUGA: Setelah MA, Kini MK Juga Tolak Gugatan Pilkada Tasikmalaya Oleh Iwan Saputra
Bambang mengatakan, RTD dilakanakan guna mencegah dampak positif yang ditimbulkan bendungan.
Ia menjelaskan bahwa bendungan memiliki banyak manfaat untuk memenuhi berbagai kebutuhan bagi manusia.
BACA JUGA: Kapan Pelaksanaan Pilkada Kota Tasikmalaya? Begini Jawaban Bawaslu RI
Namun di samping itu, bendungan juga menyimpan potensi bahaya yang sangat besar bila tidak dikelola dengan baik.
Contohnya, lanjut dia, bendungan dapat menyebabkan terjadinya kerugian jiwa, dan materi, serta hancurnya infrastruktur yang ada. Maka dari itu perlu adanya RTD.
BACA JUGA: Mendagri Tito Bakal Tunjuk 271 Pj Kepala Daerah di 2022-2023
“Terkait dengan pelaksanaan pembangunan Bendungan Leuwikeris. Kami perlu melakukan kegiatan penyusunan RTD,” ujar dia.
Dia juga menjelaskan, bahwa RTD merupakan salah satu syarat kelengkapan dari dokumen untuk proses sertifikasi pengisian waduk.
Bambang melanjutkan, RTD akan menjadi satu panduan bagi pengelola atau pemilik bendungan. Dalam hal ini BBWS Citanduy.
Selain itu, juga bersama Pemerintah Daerah. Atau BPBD. Agar mampu melakukan tindakan tepat pada saat terjadi keadaan darurat di bendungan.