Nasional, SAKATA.ID: Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan melakukan rekayasa lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran 2022 terjadi pada 6-8 Mei.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberi saran ke pemudik supaya balik lebih awal agar terhindar dari kemacetan.
Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, pada puncak arus balik diprediksi volume kendaraan akan tinggi.
Sehingga, perjalanan pulang masyarakat akan lebih nyaman apabila dilakukan lebih awal atau setelah puncak arus balik.
Ia menegaskan, masyarakat bisa mempertimbangkan setelah melakukan silaturahmi dengan keluarga, dimanfaatkan waktu untuk pulang lebih awal.
Atau, kata dia, selain lebih awal, masyarakat disarankan kembali setelah 9 Mei apabila memiliki waktu cuti. Sehingga bisa lulang setelah tanggal 9 Mei.
Meskipun pada 6-9 Mei terjadi arus balik Lebaran, Firman memastikan pihaknya telah menyiapkan pelbagai skenario.
Guna menghadapi arus balik Lebaran 2022, ia juga meminta masyarakat dapat mengikuti kebijakan rekayasa lalu lintas. Yang diterapkan petugas. Supaya perjalanan arus balik aman dan lancar.
Percayalah, kata dia, apa yang dikerjakan para petugas ini adalah untuk membantu semua pihak.
Sebelumnya, para pemudik terutama yang menyeberang pun diimbau untuk mewaspadai arus balik.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan skenario rekayasa lalu lintas arus balik mudik 2022.
Rekayasa lalu lintas yang direkayasa, rencananya dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Mei 2022.
Skenario lalu lintas oleh Polda Metro Jaya guna mengantisipasi kepadatan arus.
Polda Metro Jaya pun telah menyiapkan sejumlah skenario di gerbang tol Halim untuk mengantisipasi kepadatan arus balik tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Direktorat Lalu Lintas atau Ditlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Ia mengungkap skenario oneway dari Kalikangkung sampai KM 3.500 Halim. Pelaksanaannya akan dilakukan mulai pada tanggal 7 dan 8 Mei.
Diperkirakan, gerbang Tol Halim yang memiliki 13 gardu tidak akan mampu menampung jumlah kendaraan.
Sambodo mengibaratkan arus mudik balik itu bagaikan air bah yang akan masuk ke Jakarta.
Ia juga mengungkapkan, Ditlantas telah menyiapkan beberapa skenario di san supaya tidak ada penumpukan kendaraan.