SAKATA.ID : Seorang sastrawan besar Indonesia Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-80 pada Minggu (19/7/2020) pagi, sekitar pukul 09.17 WIB.
Kabar meninggalnya sastrawan Indonesia itu tersebar melalui pesan singkat Whats App.
Sapardi meninggal di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Belum diketahui apa penyebab meninggalnya Sapardi.
Berbagai ucapan muncul di media sosial kepada almarhum. Seperti dicuitkan Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Amerka.
Dia berdoa agar penyair Hujan Bulan Juni itu husnul khatimah.
Kebenaran informasi meninggalnya Sapardi juga dikonfirmasi Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia.
BACA JUGA : Anggun C Sasmi Jadi Artis Terfavorit Masyarakat Prancis
Almarhum merupakan sastrawan besar yang juga akademisi Universitas Indonesia. Ia lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940.
Panggilannya SDD. Memghabiskan masa kecil di Surakarta. Kemudian, ia kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gajah Mada.
Pada 1995-1999 Sapardi menjabat sebagai dekan FIB Universitas Indonesia. Bahkan menjadi guru besar di sana.
Di samping sebagai dekan, pada massa itu, ia juga menjabat sebagai direktur majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, Horison, dan banyak lagi.
Banyak karyanya yang terkenal hingga mancanegara. Sastranya diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
BACA JUGA : Deretan Presiden Indonesia yang Lahir di Bulan Juni
Ia tidak hanya menulis puisi. Tapi juga cerita pendek (cerpen). Karena karya-karyanya, ia selalu mendapat penghargaan.
Berikut puisinya yang populer seperti Hujan di Bulan Juni, Aku Ingin, Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari, Akulah si Telaga. Dan banyak lagi.
Novelnya yang berjudul Hujan Bulan Juni juga dijadikan film pada 2017 lalu. Sutradara film itu Reni Nurcahyo Hestu Saputra.
Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Velove Vexia, lalu Baim Wong. Hujan Bulan Juni merupakan karya sastrawan SDD yang baru pertama kali dijadikan film.
(S-03)