SAKATA.ID:- Sungai Ciharus sembilan tahun lalu diterjang banjir bandang. Bebatuan besar dari hamparan bukit Gunung Sawal memenuhi pesawahan. Setelah ditata, kini sungai tersebut menjadi tempat wisata alam yang mempesona.
Selain menyediakan arena berenang di sungai atau sekadar basah-basahan, di tepi sungai, yang berpadu dengan sawah, kamu akan mendapatkan tempat yang cocok untuk makan bersama. Orang sunda mengenal istikah makan bersama itu dengan istilah botram atau balakecrakan.
BACA JUGA: Wisata Air Terjun Curug Dawuan dengan Sensasi Hutan Belantara
Sebenarnya botram itu tradisi dimana makan bersama makanannya bekal sendiri dari rumah. Tetapi di Sungai Ciharus, bagi kamu yang tidak sempat membawa bekal makanan dari rumah, pengelola menyediakan jasa kuliner has sunda andalan, yakni Nasi Liwet Padamulya.
Nasi liwet tanpa lauk pauk saja rasanya sudah nikmat. Apalagi jika sudah dipadukan dengan lauk pauk has setempat. Rasa itu semakin menjadikan momen tersebut sebagai kenangan tak terlupakan ketika dimakan di pinggiran Sungai. Kamu bisa menikmati kebersamaan yang luar biasa.
BACA JUGA: Tempat Wisata Baru Ciamis, Ranca Asih Bikin Betah Pengunjungnya
Sambil menunggu nasi Liwet pesanan, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk berbasah-basah di arena yang sudah disediakan. Tentu saja tempatnya masih di bantaran sungai.
Jangan khawatir, kendati pernah diterjang banjir bandang, kali ini penataan sudah diseting sedemikian rumah dengan mempertimbangkan aspek keamanan wisawatan.
Sungai Ciharus berada di Dusun Seda Kaler Desa Padamulya Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Jalan menuju lokasi sudah hotimx, dari perempatan pom bensin Cihaurbeuti kamu mengambil jalan ke arah Kecamatan Panumbangan, tidak jauh, hanya sekitar 1,5 kilometer.
Hikmah Dibalik Banjir Bandang di Sungai Ciharus
Pengelola tempat wisata alam Sungai Ciharus Totong mengatakan, paska banji bandang sembilan tahun lalu. Banyak sawah warga yang berdekatan dengan sungai, tidak lagi bisa digarap.
Hal tersbeut dikarenakan banyak bebatuan besar menggelinding ke areal sawah, sehingga sulit untuk dipindahkan. Tetapi, keadaan itu justeru menjadi penguat panorama alam di sana. Bahkan kamu akan mendapatkan spot untuk swaphoto di sana.
“Bertahun-tahun pesawahan di areal bantaran sungai terbengkalai tidak produktif. Kemudian bersama pemuda dan masyarakat bantaran ini kami tata dan kelola menjadi arena berwisata plus kuliner Nasi Liwet has Padamulya yang bisa dipesan di warung-warug di sekitar bantaran,” kata Totong, Minggu (26/7/2020).
Totong berharap sumberdaya masyarakat yang sudah bergerak menciptakan tujuan wisata baru ini, mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
Bagaimanapun tempat itu ketika sudah menjadi tujan wisata andalan, akan memberi banyak efek dari sisi peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk pendapatan asli daerah.(HM/S-02)*