REGIONAL, KOTA BANJAR: Wakil Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Banjar, Redi S.Kep,.M.M.Kes,. meninggal dunia terpapar Covid-19. Wakil Direktur RSUD Kota Banjar tersebut sempat menjalani perawatan di ruang ICU sejak hari Selasa (1/12) malam dalam kondisi kritis.
Hal tersebut dibenarkan Humas RSUD Kota Banjar, Adang, menurutnya, Almarhum dinyatakan terkonfirmasi positif usai terpapar Covid-19 dari keluarga yang sudah dinyatakan positif.
“Setelah mendapatkan perawatan di ruang ICU selama dua malam kondisi Almarhum dalam keadaan kritis. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada pagi hari ini pukul 08.40 Wib,” kata Andang, Kamis (3/12).
Andang mengatakan, sebanyak 23 staf struktural RSUD Kota Banjar akan menjalani Swab Test, guna mencegah pemaparan virus Covid-19.
“Swab Test akan dilakukan kepada 23 orang staf yang diduga telah kontak erat terutama dengan staff struktural. Sebelumnya staff bagian keuangan sudah di menjalani Swab Test dengan hasil semuanya negatif,” terangnya.
Ditempat terpisah, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar, H Agus Nugraha, mengungkapkan, selain Wakil Direktur RSUD Kota Banjar yang telah terpapar Covid-19 ada tiga orang Tenaga Kesehatan (Nakes) yang berinisial W, S dan E menjadi cluster nakes yang telah terkonfirmasi positif, disusul oleh naker dari Puskesmas Purwaharja II. Sehingga, pelayanan Puskesmas ditutup untuk sementara waktu.
Positif Covid-19 di Kota Banjar Mencapai 193 Kasus
“Sampai hari ini, kasus covid di kota Banjar mencapai 193 kasus. 87 kasus positif aktif, 104 kasus sembuh dan 2 kasus meninggal dunia,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Banjar, ada 6 kasus penambahan hari ini salah satunya adalah staff KPUD Kota Banjar yang berasal dari Kelurahan Mekarsari.
“Staff KPUD berinisial A ini, merupakan pasien suspek yang sudah dinyatakan terkonfirmasi positif,” terang Ia.
Tingkat penyebaran virus covid-19 di Kota Banjar semakin memprihatinkan. Hal tersebut dapat terlihat dengan berubahnya level resiko Kota Banjar yang semula berada di Zona Kuning kini berubah menjadi Zona Merah.
Kota Banjar menjadi salah satu kota kecil yang resiko penyebarannya sudah meluas melampaui Kabupaten lain di Provinsi Jawa Barat. Setiap harinya, angka pasien terkonfirmasi positif selalu bertambah sehingga satgas penanganan covid dibuat kewalahan dalam menampung pasien karena terbatasnya ruang isolasi.
Kota Banjar Kekurangan Ruang Isolasi
“Kendala yang dihadapi satgas penanganan covid kota Banjar saat ini adalah penanganan isolasi terhadap pasien terkonfirmasi positif. Saat ini kami masih mempersiapkan ruang isolasi tambahan, baik itu di Gelora Banjar Patroman atau di Balai Latihan Kerja Disnaker,” tuturnya.
Agus memaparkan, sejumlah cluster baru ditemukan di Kota Banjar seperti, cluster keluarga, cluster pasar sampai dengan cluster perkantoran pemerintahan.
“Terakhir, cluster nakes menambah daftar riwayat panjang penyebaran virus yang minggu lalu sempat merenggut nyawa seorang Purnawirawan TNI asal Kelurahan Banjar terpapar Covid-19,” paparnya.