KJA Offshore di Pangandaran Senilai Rp42 Milyar Rusak

KJA offshore di Pangandaran Jawa Barat
Kerangka Keramba Jaring Apung Lepas Pantai (KJA Offshore) di sekitaran Pelabuhan Cikidang. Foto: amir/sakata.id.

Regional, PANGANDARAN:- KJA Offshore di Pangandaran Jawa Barat sudah tak bisa digunakan karena kondisinya sudah rusak.

KJA Offshore atau keramba jaring apung lepas pantai sebanyak delapan unit itu rusak setelah diterjang gelombang beberapa bulan setelah diresmikan Presiden Joko Widodo dan Mentri Kelautan Susi Pujiastuti pada Tahun 2018.

Bacaan Lainnya

Nelayan menilai pemasangan keramba jaring apung lepas pantai di Pangandaran, merupakan proyek yang gagal. Ada kekeurang tepatan pada pemilihan tempat pemasangan.

Nelayan Cikidang Agus menyayangkan pemasangan KJA Offshore di Pangandaran yang bernilai milyaran rupiah itu tak bisa digunakan.

Padahal sepengetahuan Agus sebelum proyek pemasangan KJA Lepas pantai dimulai, ada penelitian lebih dulu.

“Masalahnya ombak laut selatan itu memang beringas, KJA sepertinya gak kuat menahan arus, belum sempat panen sudah jebol,” kata Agus, Rabu (2/8/2020).

Terbengkalainya KJA Offshore itu diakui Kepala Kantor Pengawasan Sumber Daya dan Perikanan (PSDKP) wilayah Pangandaran, Rukmana.

Rukmana mengatakan dua keramba hanyut terseret sampai ke Bojong Salawe, empat keramba masih di lepas pantai namun kondisinya sudah rusak, dua lagi di Pelabuhan Cikidang. Total jumlah keramba rusak delapan unit.

Proyek pemasangan KJA Offshore ini dibiayai APBN 2017 senilai 42 Milyar untuk tiap-tiap daerah termasuk Kabupaten Pangandaran.

Jika keramba itu bisa digunakan, bisa menghasilkan produksi sekitar 816 ton pertahun dengan benih yang ditebar 1,2 juta ekor.

Waktu itu keramba ditebar 95 ribu ekor ikan kakap putih. Kerusakan keramba mengakibatkan semuanya menjadi lepas liar, namun ada sebagain yang berhasil ditangkap nelayan.*(Amir/sakata.id).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *