Indonesia Buang Dolar AS, Rupiah Menguat Beruntun

BISNIS, Sakata.id:- Pelan-pelan aksi Indonesia buang dolar AS mampu diperlihatkan setelah efektif melakukan perjanjian bilateral Local Currency Settlement (LCS), dengan bank sentral beberapa negara.

Kedua negara yang melakukan perjanjian LCS secara perlahan mampu melepaskan diri dari ketergantungan terhadap dolar AS. Salah satu contoh perjanjian LCS yang sudah dijalankan Indonesia yakni dengan bank sentral Malaysia dan Jepang.

Bacaan Lainnya

Mitra dagang kedua negara Malaysia – Indonesia, dan Jepang – Indonesia tidak perlu ribet melakukan penukaran terhadap dolar AS dalam melakukan tiap transaksi. Malaysia – Indonesia telah menyepakati transaksi langsung dengan tukar Ringgit-Rupiah.

LCS dengan Malaysia Berjalan Efektif

Perjanjian LCS Indonesia Malaysia resmi berlaku secara efektif tiga hari lalu yakni pada 2 Agustus 2021.  Bank Indonesia menyatakan bahwa LCS ini juga dibangun dengan negara lain seperti Thailand, Jepang dan China.

LCS menjadi sinyal aksi Indonesia buang dolar AS bersama beberapa negara, dan sukses membuat porsi dolar AS di cadangan devisa menukik sampai di level terendah dalam seperampat abad.

Negara yang bersepakat melakukan transaksi perdagangan dengan nilai tukar lokal, menjadi jurus jitu dalam aksi buang dolar AS. Meskipun aksi ini belum melebihi dominasi dolar AS menjadi nilai tukar global.

Aksi buang Dolar AS Kuatka Rupiah

Nilai tukar rupiah menjadi lebih tangguh dari dolar AS beberapa hari secara berturut-turut hingga Rabu (4/8/2021), dengan kenaikan nilai tukar sebesar 0,55 persen. Berada di posisi Rp14.300.

Kendati pada Kamis (5/8/2021) melemah di posisi Rp14. 343, namun posisi ini diprediksi berpeluang menembus Rp14.260 – Rp14.290.  

Terus bergerak pada rata-rata dibawah pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), Rupiah masih memiliki potensi terus menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat memungkinkan bisa terus merosot di tengah dolar AS mulai tidak menarik, terlebih pasar saat ini menanti rilis data tenaga kerja AS.

Reuters melakukan poling dan telah dirilis dengan hasil pada Juni 2021 angka pengangguran di AS turun menjadi 5,7% dari bulan sebelumnya yang berada di posisi 5,9 %.

Tetapi ini berbeda dengan data pengangguran mingguan  AS yang trennya justeru lebih banyak dari hasil poling yang dilakukan Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *