Kritik Pemerintah China, Jack Ma Hilang Misterius

Internasional, SAKATA.ID : Sudah lebih dari dua bulan ini, sejak Oktober 2020, pebisnis Jack Ma lenyap dari pandangan publik.

Saat itu, pendiri Alibaba Group ini mengkritik sistem keuangan China pada sebuah konferensi pers akhir Oktober 2020.

Bacaan Lainnya

Menurut Jack Ma regulator China menghambat inovasi. Serta tidak memiliki risiko sistem keuangan yang sehat.

Padahal Alibaba sempat menjadi bisnis panutan. Dan menjadi representasi tonggak kesuksesan e-commerce di China.

Sejak kritikan itu diucapkan, malah berubah. Alibaba dianggap menjadi ‘musuh’ pemerintah.

Pada 2 November 2020, Ma diinterogasi oleh regulator China.

Kemudian, salah satu perusahaa milik Ma, Ant Group tidak bisa ikuti Initial Public Offering (IPO), 6 November 2020.

Hal tersebut berimbas pada pendapatan Jack Ma. Perusahaannya gagal mendapatkan US$37 miliar. Atau setara Rp525,77 triliun.

Selama Alibaba dan pemerintah China itu berselisih, tidak ada kabar keberadaan Jack Ma. 

Sosok Ma yang menghilang dari mata publik dicurigai merupakan buntut dari kritik yang dilontarkannya.

Kecurigaan mulai muncul. Karena selama beberapa pekan ini Ma tidak tampil di hadapan publik.

Hingga saat ini, belum jelas keberadaan salah satu orang terkaya di dunia itu. Meskipun berbagai spekulasi bermunculan.

Namun menurut sumber CNBC, saat ini Bos Alibaba Group itu dalam keadaan baik-baik saja.

David Faber, jurnalis CNBC International dengan mengutip sumber anonim menjelaakan bahwa Jack Ma tidak menghilang.

Menurutnya, Ma hanya berusaha menghindari sorotan publik. Dengan tujuan tertentu.

Diperkirakan Jack Ma akan seperti itu hingga beberapa waktu ke depan.

Menurut David, kemungkinan Ma berada di Hangzhou. Itu adalah kota tempat kantor pusat Alibaba Group. 

Ma tidak ditangkap atau ditahan oleh pemerintah China. Seperti yang didesas-desuskan warganet.

Pendapat beberapa pengamat juga meyakini kalau Ma tidak ditahan.

Hanya saja, tidak ingin kena sorotan publik. Lantaran kasus yang menimpa dua perusahaannya yakni Ant Financial dan Alibaba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *