Regional, BANJAR: Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanggulangan COVID-19 Kota Banjar mengaku kewalahan dengan lonjakan kasus positif.
Pada Rabu (14/4/2021), Satgas Kota Banjar merilis penambahan kasus terkonfirmasi positif. Ada 10 warga Banjar terkonfirmasi positif didominasi klaster keluarga.
Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Banjar H. Agus Nugraha membenarkan adanya 10 warga yang terkonfirmasi positif.
BACA JUGA: Terlihat di Rekaman CCTV Pria Curi Kotak Amal di Masjid, Astagfirullah…!
“Ya, benar. Hari ini Banjar ada penambahan 10 kasus baru. Mayoritas dari klaster keluarga,” ujar Agus saat dihubungi SAKATA melalui sambungan telepon.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Satgas COVID-19 Kota Banjar, hingga Rabu kemarin telah mencatat kasus sebanyak 1.315 kasus terkonfirmasi positif dan 30 orang meninggal dunia.
BACA JUGA: Bulan Ramadan, Perlu Ada Penanganan Khusus untuk Mengatasi COVID-19
Menyikapi lonjakan kasus positif yang terjadi beberapa waktu ini, Agus mengaku kewalahan mengatasi penyebaran COVID-19 yang berasal dari kaster keluarga.
Ia mengungkapkan, penyebaran yang terjadi diduga karena gagalnya isolasi mandiri yang dilakukan warga positif COVID-19.
BACA JUGA: Tokoh Pemuda Kabupaten Tasikmalaya, Ikbal Nasihin Meninggal Dunia
Selain kewalahan menangani klaster keluarga, Agus juga mengaku kinerja Satgas penanganan COVID-19 tingkat Banjar dinilai masih lamban dalam menentukan kebijakan atau penerapan aturan.
“Contoh kasusnya dalam hal perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ini seharusnya SK Wali Kota sudah disiapkan pada saat PPKM sebelumnya habis waktu,” imbuhnya.
BACA JUGA: Unit Reskrim Polsek Indihiang Amankan Dua Orang Pelaku Pembobol Sekolah
Menyikapi hal tersebut, Wakil Wali kota Banjar H. Nana Suryana mengaku telah mempersiapkan sebuah sistem isolasi mandiri yang terpusat di masing-masing desa/kelurahan.
Hal tersebut diungkapkan Nana dalam rapat evaluasi yang digelar oleh satgas penanganan COVID-19 di Aula Setda kota Banjar.
BACA JUGA: Versi KLB Ditolak Kemenkumham, Kini Partai Demokrat Hanya Ada Satu
“Bila sudah terpusat di setiap desa/kelurahan, maka nantinya pelayanan kesehatan juga lebih diprioritaskan dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmasnya,” imbuhnya.