Curi Buku 1 Kuintal, 8 Anak Remaja di Tasik Ditangkap Warga

Menghindari amukan massa, aparat kepolisian mengamankan para pelaku ke Mapolsek Cihideung, Polresta Tasikmalaya. Foto: Istimewa Dok. Polsek Cihideung.

REGIONAL, TASIKMALAYA: Sebanyak delapan anak remaja ditangkap warga karena diduga telah mencuri buku seberat satu kuintal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tugu, Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SAKATA.ID, pelaku pencuri buku yang berjumlah delapan orang anak remaja tersebut, nekat mencuri buku yang berada di Sekolah itu.

Bacaan Lainnya

Namun kali ini, dalam menjalankan aksinya para pelaku tersebut diketahui sejumlah warga sekitar. 

Alhasil, warga sekitar langsung mencari keberadaan pelaku yang diduga kerap melakukan aksi pencurian.

Pencarian warga terhadap sejumlah pelaku membuahkan hasil, pada hari Rabu (17/02/2021) malam sekira pukul 21.30 WIB, warga pun berhasil mengamankan empat pelaku.

Namun, keempat pelaku pencurian tersebut masih dibawah umur. Dihadapan warga pelaku mengaku telah mencuri buku seberat satu kuintal dan dijual ke tukang rongsok dengan harga Rp 600 ribu.

Setelah berhasil menangkap para pelaku, warga pun langsung melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Cihideung, Polresta Tasikmalaya.

Berdasarkan informasi tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi sekaligus membawa keempat pelaku ke Mapolsek guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Selang 30 menit kemudian, empat komplotan pelaku lainnya berhasil diciduk warga. 

Pelaku Kebanyakan Bukan Warga Sekitar

Berdasarkan keterangan sejumlah warga, para pelaku kebanyakan bukan warga sekitar lingkungan sekolah maupun di wilayah Cipicung.

“Totalnya sudah ada delapan pelaku, dari empat pelaku ini ada seorang remaja dewasa yang diduga jadi otak pencurian,” kata seorang warga yang tidak menyebutkan identitasnya kepada SAKATA.ID.

Sementara itu, komite SDN 2 Tugu Agus Nasaromdoni mengatakan, total buku paket yang telah digondol maling mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam jika dirupiahkan mencapai Rp 25 juta.

“Jadi anak-anak SMP di lingkungan kita ikut menyelidiki kasus ini dari awal. Lalu mengetahui ada seorang pelaku yang mengakui telah mencuri buku, akhirnya dicari dan dibawa ke rumah pak RW,” ungkap dia. 

Agus menjelaskan, total pelaku berjumlah 10 orang. Tetapi, yang berhasil diamankan saat ini berjumlah delapan orang, untuk dua orang lainnya sudah diketahui identitasnya.

“Tadinya warga sepakat untuk menasehatinya, agar tak mengulangi perbuatannya. Tapi kata warga lain, komplotan ini sering melakukan aksi pencurian. Jadi kami serahkan saja ke Polisi,” ujarnya. 

Terpisah, Kepala Sekolah SDN 2 Tugu Makmun menuturkan, para pelaku ini telah mencuri buku-buku kelas satu dan kelas dua yang akhir tahun 2020 turun ke sekolah dari Kementerian Pendidikan (Kemendik). 

“Jadi para pelaku ini pada hari Minggu (14/02/2021) masuk ke ruangan kelas 1 dan 2 sekira pukul 15.00 WIB. Pihak sekolah baru mengetahuinya hari Senin (15/02),” kata dia Kepada wartawan Rabu malam. 

Dia menambahkan, saat itu yang mengetahui pertama kali kondisi kelas telah berantakan dan banyak buku yang hilang adalah penjaga sekolah. 

“Yang hilang buku paket sekolah. Jilid-jilidnya sudah disobek. Lalu ketahuan pas sudah dijual ke tukang rongsok. Total berat buku itu 1 kuintal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *